Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menperin Buka Secara Resmi Festival "Swarna Fest 2015" Di Pantai Nemberala, Rote

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Jumat, 06 November 2015, 15:56 WIB
Menperin Buka Secara Resmi Festival "Swarna Fest 2015" Di Pantai Nemberala, Rote
menperin (tengah)
rmol news logo Menteri Perindustrian Saleh Husin saat membuka secara resmi Festival Serat dan Warna Alam Indonesia "Swarna Fest 2015" di Pantai Nemberala, Kabupaten Rote Ndao, Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (Jumat, 6/11).

Kegiatan ini melibatkan lebih dari 500 orang yang berasal dari perajin tenun yang menggunakan serat dan warna alam serta IKM-IKM (Industri Kecil Menengah) produk unggulan dari Kabupaten Rote Ndao, desainer, penggiat warna dan serat alam.

Pada pembukaan Swarna Fest, juga digelar menenun bersama-sama oleh 304 penenun. Museum Rekor Indonesia menyerahkan piagam rekor pada Kemenperin dengan kategori "Menenun Serat dan Pewarna Alami dengan Peserta Terbanyak".

Dalam sambutannya, Saleh Husin menyampaikan bahwa pemerintah mengakui dan mengapresiasi peran pelaku industri kreatif karena berkontribusi pada perekonomian dan pertumbuhan industri nasional. Selain nilai ekonomi, para pelaku industri ini juga memperkuat citra produk Indonesia yang ramah lingkungan.

"Pelaku industri kreatif khususnya di bidang tenun dan batik punya stamina yang kuat sehingga konsistensi dalam memanfaatkan bahan baku ramah lingkungan. Rekan-rekan juga penuh semangat melestarikan kekayaan adat dan kearifan lokal Indonesia melalui penggunaan serat dan warna alami," katanya.

Saleh Husin optimistis, industri kreatif ini semakin berkembang seiring perlindungan pemerintah yang dilakukan melalui pendekatan Indikator Geografis. Akhir September lalu, enam kementerian menandatangai nota kesepahaman tentang perlindungan dan pengembangan potensi produk indikasi geografis.

Secara garis besar, indikasi geografis dipahami sebagai penggunaan nama lokasi di mana sebuah produk diproduksi atau terkait lokasi yang identik dengan produk. Contohnya, Tenun Ikat Rote, Kain Songket Palembang, Kue Lapis Talas Bogor, Batik Jogja, Kopi Arabika Kintamani Bali, Mebel Ukir Jepara dan lain-lain.

Dalam pengembangan tenun Rote dan pewarna alami, Kementerian Perindustrian bekerjasama dengan desainer Merdi Sihombing. "Salah satu karya Merdi yang bermotif tenun Rote telah dipesan oleh Louis Vuitton dan dipamerkan Jakarta Fashion Week kemarin," kata Saleh.

Sebagaimana diketahui, pada tahun 2014, peringkat Indeks Inovasi Global Indonesia menempati peringkat 87 dari 126 negara berdasarkan hasil Survei INSEAD (Institute European d’Administration des Affairs), meningkat dari peringkat 99 pada 2012.

Sedangkan, peringkat ekspor barang kreatif Indonesia tumbuh menjadi peringkat 25 di tahun 2014 dari peringkat 85 di tahun 2013.

Data statistik menunjukkan kontribusi industri kreatif terhadap PDB dari tahun ke tahun terus meningkat. Pada tahun 2013 sebesar 6,9 persen, lalu meningkat menjadi 7,6 persen pada tahun 2014, dan tahun ini diperkirakan mencapai 8-9 persen.

Sampai dengan Juni 2015 sumbangan industri kreatif terhadap PDB telah mencapai 6,3 persen, atau mencapai Rp 104,73 triliun. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh subsektor kerajinan dengan laju pertumbuhan ekspor sebesar 11,81 persen. Kemudian, disusul oleh produk fesyen dengan pertumbuhan 7,12 persen, periklanan sebesar 6,02 persen, dan arsitektur 5,59 persen.

Sementara itu, Dirjen Industri Kecil dan Menengah, Euis Saedah mengungkapkan pasar internasional memang cenderung membangkitkan kembali penggunaan warna-warna alam karena sifatnya yang ramah lingkungan.

Pemakaian pewarna alami, diharapkan pemprov NTT dapat meningkatkan pendapatan penenun. "Kreativitas mama-mama penenun menciptakan nilai tambah dan menambah kesejahteraan. Sekaligus mempertahankan hasil budaya NTT," ulas Wakil Gubernur NTT Benny Alexander Litelnoni.

Khusus di Kabupaten Rote Ndao, Kemenperin memberikan pelatihan dan bimbingan teknis untuk pakaian jadi, gula semut, pendampingan pencelupan warna alam, dan kerang-kerangan.

"Pengembangan industri kreatif di Rote Ndo dilakukan sesuai dengan potensi daerah dan kreativitas masyarakat,” terang Bupati Rote Ndao, Lens Haning.

Aktivitas pelatihan juga dilakukan dengan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan swasta seperti Semen Kupang dan Arwana Citra Mulia.

Penyelengaraan acara ini merupakan kali ketiga. Sebelumnya, kegiatan serupa dilaksanakan di Bali dan Alor, NTT. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA