Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Survei: 55,8 Persen Masyarakat Berharap Jokowi Kembali Rombak Kabinet

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Senin, 02 November 2015, 19:23 WIB
Survei: 55,8 Persen Masyarakat Berharap Jokowi Kembali Rombak Kabinet
jokowi-jk
rmol news logo Sebagian besar masyarakat Indonesia menginginkan Presiden Joko Widodo kembali merombak Kabinet Kerja.

Berdasarkan hasil sigi lembaga survei KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) yang dirilis hari ini (Senin, 2/11), 55,8 persen responden mengharapkan adanya reshuffle kabinet jilid II. Sedangkan 37,5 persen menyatakan tidak perlu dan 6,7 persen tidak menjawab.

Mereka beranggapan kementerian di bidang perekonomian (33,5 persen) dan bidang politik, hukum dan HAM (24,5 persen) yang dianggap perlu diganti. Sedangkan bidang pemberdayaan manusia dan kebudayaan hanya 9,3 persen dan bidang maritim dan sumberdaya 3,0 persen. Sisanya, 29,8 persen tidak menjawab.

Dalam keterangan persnya, juru bicara KedaiKOPI Hendri Satrio menjelaskan, pihaknya menggelar survei terhadap 400 responden yang tersebar proporsional di seluruh Indonesia. Survei yang berlangsung pada 27-29 Oktober ini dilakukan melalui wawancara telepon.

Responden adalah pengguna telpon yang dipilih secara acak (probability sampling) menggunakan metode sample acak sistematis. Komposisi responden di setiap daerah mempertimbangkan proporsi antara jumlah penduduk di setiap daerah. Tingkat keperrcayaan survei ini adalah 95% dengan Margin of Error (MoE) survei ini sebesar +/- 4,9%.

Pemerintahan Jokowi-Kalla telah mengumumkan perombakan kabinet pada 12 Agustus 2015 lalu. KedaiKOPI pernah menggelar jajak pendapat sebelum reshuffle jilid pertama. Hasilnya, 56 persen masyarakat menilai perlu dilakukan reshuffle kabinet, 37 persen masyarakat menyatakan tidak perlu reshuffle, dan 7 persen menyatakan tidak tahu atau tidak jawab. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA