Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

BNPB akan Gelar Rakor Bahas Bantuan dari Luar Negeri untuk Atasi Asap

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Kamis, 08 Oktober 2015, 22:39 WIB
BNPB akan Gelar Rakor Bahas Bantuan dari Luar Negeri untuk Atasi Asap
ilustrasi
rmol news logo Presiden RI, Joko Widodo, menyatakan bahwa Pemerintah suadh meminta bantuan dari luar negeri untuk mengatasi bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan.

Kapusdatin Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengungkapkan pihaknya akan menggelar rapat koordinasi di Kantor Menko Polhukam untuk membahas secara detil jenis bantuan, mekanisme, dan hal-hal lain yang menyangkut bantuan internasional tersebut.

"Tentu saja bantuan yang diharapkan adalah bantuan yang sifatnya filling the gab dari kebutuhan yang ada," jelas Sutopo malam ini (Kamis, 8/10).

Bantuan internasional tersebut nantinya akan bergabung dengan personil dari Indonesia, baik untuk operasi darat dan udara. "Komando tetap ditangan Pemerintah Indonesia. Bantuan internasional akan difokuskan di Sumatera Selatan, khususnya di Kab Ogan Komering Ilir dan Musi Banyuasin," ungkapnya.

Dia menjelaskan, sejauh ini Indonesia telah mengerahkan 25 pesawat dan helikopter untuk water bombing dan hujan buatan. Sebanyak 22.146 personil dikerahkan untuk memadamkan api di 6 provinsi.

"Di Sumsel telah dikerahkan 5 helikopter, 2 pesawat air tractor water bombing dan 1 pesawat Casa hujan buatan. 3.694 personil gabungan TNI, Polri, dan lainnya juga telah dikerahkan," tandasnya.

Tadi pagi, Presiden Jokowi mengatakan pemerintah sudah meminta bantuan kepada sejumlah negara untuk mengatasi asap tersebut.

"Kita kemarin sudah minta bantuan dan dibantu oleh Singapura masih dalam proses, Rusia dan Malaysia, kemudian Jepang. Kita harapkan nanti bisa mempercepat penanganan karena memang menangani kebakaran lahan gambut berbeda dengan menangani kebakaran hutan biasa. Sangat berbeda sekali," papar Jokowi.

Dia berharap dengan adanya bantuan tersebut dapat mempercepat pemadaman api dan menghentikan bencana kabut asap di Indonesia.

"Ada 3 pesawat dari Singapura, dari Rusia juga. Karena yang kita butuhkan saat ini adalah pesawat pesawat pengangkut air 12 ton atau 15 ton. Tidak seperti yang sekarang yang hanya 2-3 ton," pungkas Jokowi. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA