Hingga kini, hampir satu tahun lamanya masyarkat luas banyak yang bertanya-tanya mengenai kelanjutan perkembangan riset Gunung Padang pasca beralihnya pemerintahan SBY ke pemerintahan Jokowi-JK.
"Berdasarkan riset terakhir yang dilakukan TTRM, tim peneliti sudah berhasil membuktikan lapisan pertama sepanjang 1 meter, lalu lapisan kedua 4 meter," ujar Inisiator TTRM, Andi Arief kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu, (20/9).
Adapun lapisan ketiga yang yang teridentifikasi, menurut Andi Arief, masih menyentuh bagian atas yang menjadi lorong dari teras lima menuju teras 4, teras 3 sampai ke chamber utama teras 2 dan kubah masigit teras pertama.
"Penelitian terakhir baru membuka lorong pertama dan sudah mengidentifikasi jalan menuju chamber," ungkap Andi Arief.
Diungkapkannya pula, dari eskavasi dan coring serta pemindaian sementara disimpulkan Gunung Padang bawah permukaan adalah Bahtera yang menjulang tinggi membentuk tiga bangunan berkubah mengecil ke atas yang membentuk segitiga kebawah sampai kedalaman 70 meter ditopang oleh konstruksi seperti bentuk piring raksasa sampai kedalaman 220 meter.
"Masih butuh penelitian lanjutan terutama memindai kembali secara komprehensif jalan menuju chamber utama yang akhirnya bisa memberi banyak informasi fungsi Bahtera megastruktur ini," jelas mantan Staf Khusus Presiden SBY ini.
Ditegaskannya, para peneliti TTRM siap melanjutkannya dan mengajak semua bergabung bersatu padu membuka tabir sejarah yang luar biasa ini. Apakah itu Bahtera Nuh, benar tidaknya akan terjawab di penelitian lanjutan.
"Kita tunggu Mendikbud dan Presiden Jokowi merespon ini dengan sigap," imbuh inisiator Tim Terpadu Riset Mandiri Gunung Padang, Andi Arief.
[zul]
BERITA TERKAIT: