Menurut Ketua Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar Jawa Timur, Muthowif, harga sapi dengan berat tersebut Rp 15-17 juta per ekor. Bahkan, harga sapi untuk kurban berpotensi terus naik sampai Hari Raya Idul Adha. Sebab, meski harganya naik, kebutuhan tetap tinggi.
"Khusus sapi kurban, yang paling laku adalah sapi madura. Tulang sapi itu kecil, kulitnya tipis, dan dagingnya padat," tandasnya sebagaimana dilansir
JPNN (Rabu, 16/9).
Ketika harga sapi kurban naik, sapi pedaging untuk kebutuhan sehari-hari cenderung stabil. Sebab, sapi kurban yang tidak laku biasanya digunakan untuk sapi potong. Meski harga cenderung stabil, lanjut dia, belum lama ini pemerintah provinsi Jatim mengeluarkan surat edaran yang menyatakan memperbolehkan sapi bali masuk ke Jatim.
Surat tersebut, kata Muthowif, dikeluarkan Dinas Peternakan Jatim. Jadi, sapi bali boleh dipotong langsung, bukan dikembangbiakkan.
"Edaran tersebut menunjukkan bahwa sapi potong di Jatim defisit. Padahal, kalau sapi Jatim sudah surplus, tidak usah mendatangkan sapi dari luar Jatim," tegasnya.
[ysa]
BERITA TERKAIT: