Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Impor 200 Ribu Ekor Sapi Bunting untuk Capai Swasembada, Pemerintah Nggak Kreatif

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Selasa, 08 September 2015, 22:29 WIB
Impor 200 Ribu Ekor Sapi Bunting untuk Capai Swasembada, Pemerintah Nggak Kreatif
ilustrasi
rmol news logo Untuk mencapai target swasembada daging pada tahun 2016 mendatang, pemerintah mengimpor 200 ribu ekor sapi bunting.

Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin mengakui tahun 2016 target pemerintah memang swasembada. Tetapi jangan memperlakukan negara ini seperti pedagang.

"Kita memiliki penduduk dan infrastruktur sosial yang mesti diperhatikan. Jika arti swasembada ditambal dengan kebijakan impor, jadi mana kreatifitasnya?” tutur Andi Akmal dalam siaran persnya, (Selasa, 8/9).

Politisi PKS dari dapil Sulawesi Selatan II ini mengingatkan sejarah kelam Indonesia dalam mengimpor indukan sapi yang bunting, selalu menjadi hal yang sia-sia.  Ia menjelaskan setiap indukan sapi yang bunting, ketika sudah melahirkan anak sapi, indukannya menjadi mandul.

"Dari hasil penelitian dinas-dinas peternakan di daerah-daerah, sapi-sapi indukan itu disuntik hormon atau dipasang chip sehingga hanya mampu melahirkan sekali.  Setelah melahirkan sekali, sapi yang kelihatan subur menjadi mandul," tegas Andi Akmal yang juga anggota Badan Anggaran ini.

Menurut Andi Akmal ajuan anggaran Kementerian Pertanian (Kementan) sebesar 32,9 triliun untuk mendanai program swasembada di tujuh komoditas merupakan program yang baik. Angka ini, menurut Andi Akmal, sangat besar dan bukan tidak dihabiskan dalam satu tahun.

"Namun bisa berjalan berkelanjutan sehingga tahun berikutnya dapat meningkatkan kualitas program yang ada atau menciptakan program baru untuk kesejahteraan," tambah Andi Akmal.

Andi Akmal mengingatkan pemerintah untuk tidak lagi tertipu soal impor sapi bunting ini. Menurutnya, harus ada jaminan bahwa 200 ekor sapi tersebut tetap fertil setelah melahirkan.

"Sehingga meskipun impor sapi bunting itu tetap dilakukan, masih ada harapan ada peningkatan jumlah sapi secara nasional di tahun 2017 tanpa adanya impor sapi lagi," tegas Andi Akmal. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA