Perjanjian itu dilakukan untuk mempermudah pemegang paspor diplomatik dan dinas untuk saling kunjung dalam mendorong peningkatan hubungan dan kerjasama kedua negara.
"Penandatanganan perjanjian ini akan mendorong saling kunjung dari kedua negara yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kerjasama perdagangan dan investasi," kata Retno LP Marsudi seperti tertulis dalam surat elektronik yang dikirimkan ke redaksi, Sabtu (22/8).
Sementara itu, Menteri Luar Negeri El Salvador menyatakan, optimis terhadap masa depan hubungan bilateral kedua negara. Hubungan diplomatik El Salvador-Indonesia baru dibuka pada September 2011. Dalam waktu empat tahun terkahir kedua negara telah memiliki dua perjanjian yang signifikan dalam mendorong peningkatan hubungan bilateral.
"Saya yakin masa depan hubungan bilateral kedua negara akan semakin meningkat di berbagai bidang," terang Hugo Martinez Bonilla.
Sebelumnya, pada tahun 2013 Indonesia dan El Salvador telah menandatangani Memorandum Saling Pengertian mengenai Pembentukan Forum Konsultasi Bilateral.
Kedua negara sepakat untuk mengadakan pertemuan konsultasi bilateral pertama pada akhir tahun 2015 atau awal tahun 2016. Pada pertemuan ini akan dibahas mengenai implementasi kerjasama bilateral di berbagai bidang dengan fokus pada peningkatan hubungan ekonomi dan perdagangan, perhubungan, pendidikan, penanggulangan kejahatan lintas batas dan penanggulangan bencana alam.
El Salvador merupakan ekonomi terbesar ketiga di Amerika Tengah yang menerapkan kebijakan ekonomi terbuka untuk pasar luar negeri dan menggunakan dolar Amerika Serikat sebagai mata uang resmi. El Salvador menempati peringkat ke-12 di Amerika Latin and peringkat ke-4 di Amerika Tengah dalam Human Development Index.
Trend perdagangan bilateral Indonesia-El Salvador tahun 2010-2014 meningkat sebesar 24% per tahun. Pada tahun 2014 total perdagangan bilateral mencapai US$ 12,25 juta, turun di bandingkan tahun 2013 yang mencapai US$ 65,7 juta. Ekspor utama Indonesia ke El Salvador antara lain kertas, produk manufaktur, karet dan turunannya, kendaraan, produk kimia, kapas, kerajinan tangan, pewarna, sabun, alas kaki, produk elektronik, alat listrik dan mainan. Sedangkan impor Indonesia dari El Salvador seperti gula, tembakau, gum dan benang.
[sam]
BERITA TERKAIT: