"Yang dibutuhkan itu adalah introspeksi diri, bukan reaktif dengan apa yang disampaikan publik," ujar pengamat politik Universitas Padjajaran (Unpad) Idil Akbar kepada wartawan di Jakarta, Minggu (16/8).
Menurutnya, sejauh ini banyak juga media yang memberitakan pemerintahan Jokowi secara positif. Dengan begitu, seharusnya Jokowi mampu bersikap mafhum jika saat ini masyarakat mengekspresikan pendapat melalui media massa hingga jejaring sosial.
"Saya tidak paham media apa yang dimaksud oleh Jokowi. Bahwa ada media yang mengkritik karena kebijakannya saya kira itu masih wajar saja," jelas Idil.
Diketahui, dalam pidato yang disampaikan di Sidang Bersama DPR-DPD Jumat 14 Agustus lalu, Presiden Jokowi menyatakan kekhawatirannya terhadap pemberitaan media massa belakangan ini. Menurut Jokowi, saat ini orang cenderung merasa bebas, sebebas-bebasnya dalam berperilaku dan menyuarakan kepentingan. Media massa juga dituding hanya mengejar rating dibandingkan memandu masyarakat untuk meneguhkan nilai-nilai keutamaan dan budaya kerja produktif.
[wah]
BERITA TERKAIT: