Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi Marwan Jafar mengatakan, semangat dan kreativitas para transmigran harus terus didukung, sehingga program yang telah dirasakan manfaatnya oleh sekitar 2,3 juta keluarga ini bisa semakin baik dan berkesinambungan.
Salah satu dorongan itu kepada para transmigran ini adalah dengan memberi penghargaan Transmigran Teladan dan Pembina Permukiman Transmigrasi Teladan 2015. Pemberian penghargaan ini sekaligus menjadi rangkaian Peringatan Hari Kemerdekaan R.I ke-70 di lingkungan Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi.
"Sudah bertahun-tahun program transmigrasi kita jalankan, dan sekarang harus kita hidupkan lagi dengan semangat baru. Penghargaan bagi transmigran teladan ini akan menjadi motivasi bagi masyarakat untuk menyobgsong masa depan yang lebih baik untuk masa depan kita dan anak cucu kita," ujar Marawan dalam acara pemberian penghargaan Transmigran Teladan dan Pembina Permukiman Transmigrasi Teladan 2015 di Jakarta, Kamis (13/8).
Transmigran yang mendapat penghargaan telah menunjukkan dedikasi dan partisipasi aktif dalam mempercepat kesejahteraan masyarakat transmigrasi. Pemberian penghargaan juga diukur dari kesungguhan dalam mendukung pelaksanaan program transmigrasi dan terbukti mampu peningkatan kesejahteraan keluarganya.
Adapun kriteria penilaian kategori transmigran teladan menitikberatkan pada aspek ekonomi, aspek kesehatan, aspek pendidikan dan partisipasi masyarakat. Sedangkan kriteria untuk Pembina permukinan Transmigrasi Teladan meliputi aspek kompetensi, aspek kepemimpinan, dan aspek keberhasilan tugas yang mencangkup unsur ekonomi, kesehatan dan pendidikan, seni budaya, mental spiritual, kelembagaan pemerintah dan masyarakat, sekaligus partisipasi masyarakat.
"Transmigran adalah pahlawan karena telah berdedikasi membangun wilayahnya dan mampu menghidupkan ekonomi masyarakat. Karena itulah, Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi merasa sangat perlu memberi penghargaan," ujar Menteri Marwan.
Para transmigran yang sukses ini, lanjut Marwan, telah berhasil mencapai titik balik kesuksesan dalam hidupnya. Dari 21 nominator penerima penghargaan, 11 diantaranya awalnya adalah buruh serabutan di daerah asalnya. Selain itu, 10 niominator lainnya ada yang memiliki latarbelakang pekerjaan sebagai sopir truk, tukang bengkel, bahkan ada juga yang sebelumnya bekerja sebagai aparat di desa asalnya.
"Kemudian setelah ikut transmigrasi, mereka sukses meningkatkan taraf hidup keluarga, bahkan memberi andil besar dalam membangun ekonomi di lingkungan masyarakat. Kisah sukses ini membuktikan bahwa transmigran bukan kaum marginal, bukan orang terpinggirkan melainkan saudara kita yang sukses dan berhasil hidup maju," tegas Menteri Marwan.
"Pemberian penghargaan ini sangat penting untuk memotivasi para transmigran untuk bekerja lebih giat lagi. Kemudian masyarakat yang tinggal di daerah padat penduduk dan menghadapi kesulitan lapangan pekerjaan juga bisa mendapat contoh yang baik, sehingga mereka tertarik ikut program transmigrasi yang terus kita siapkan," ujar Menteri Marwan.
Penyelenggaraan transmigrasi setidaknya telah dirasakan manfaatnya oleh sekitar 2,3 juta keluarga atau 10 juta orang miskin dan pengganggur yang bermukim, bekerja, dan berusaha di Kawasan Transmigrasi. Mereka sukses memngelola bantuan lahan dan sarana produksi lain yang diberikan Pemerintah.
Hingga saat ini, tercatat 104 permukiman transmigrasi yang telah berkembang menjadi Ibukota Kabupaten/Kota, 382 permukiman transmigrasi menjadi Ibukota Kecamatan, 3.325 permukiman transmigrasi menjadi desa definitive. Bahkan ada dua daerah permukiman transmigrasi yang telah sukses menjadi ibukota provinsi, yakni Mamuju yang sekarang menjadi ibukota Provinsi Sulawesi Barat dan Tanjung Selor Kabupaten Bulungan yang menjadi Ibukota Provinsi Kalimantan Utara.
Selain itu, sekitar 37% kawasan transmigrasi telah berkembang menjadi sentra produksi pangan dengan kontribusi terhadap produksi beras nasional sekitar 8,4 juta ton gabah kering.
[dem]
BERITA TERKAIT: