Warga di desa ini tak memiliki instalasi air bersih, sehingga mereka mulai membeli air konsumsi dari rumah warga yang memiliki instalasi PDAM.
"Harga air kami beli Rp 200 rupiah," kata seorang ibu warga Desa Galagah sebagaimana dilansir
JPNN (Rabu, 29/7).
Menurutnya dia membeli dikarenakan tidak semua warga desa mendapatkan sarana air bersih. Bahkan, mayoritas warga masih menggunakan air sungai sebagai sumber kehidupan, baik mandi, cuci dan konsumsi.
"Ya karena air mulai menyusut, tergenang dan tidak mengalir, sehingga mau tidak mau harus membeli air untuk minum dan masak saja," terangnya.
Kepala Desa Galagah Fahrurazi, membenarkan memang sebagian warganya membeli air konsumsi melalui instalasi Pansimas yang terletak di tiga Rt.
"Memang benar warga kami sebagian membeli air konsumsi. Harganya Rp 200 per lima liter jerigen. Ini digunakan sebagai operasional dan perawatan," katanya melalui sambungan telepon.
Bahkan, kata dia, warga desanya sudah lama menikmati fasilitas tersebut meskipun tidak dalam musim kemarau. Bahkan desa tetangga seperti Pasar Sabtu juga mengambil air ke daerah kami. "Mudahan tidak terjadi kemarau yang panjang," harapannya.
[ysa]