Demikian disampaikan Ketua Departemen Bencana DPP PDI Perjuangan, Beathor Suryadi. Karena itulah, PDI Perjuangan mengusulkan kepada Jokowi, sebagai Presiden RI dan juga sesama kader, nama-nama menteri bila ada
reshuflle. Lebih-lebih Jokowi juga membutuhkan dukungan
full dari PDI Perjuangan dan partai-partai pengusung yang lain.
"PDI Perjuangan yang sudah empat kali ikut Pemilu sejak Reformasi 1998 dan selalu di papan atas tentunya memiliki kader kelas utama. Kader kelas uatama ini tentunya sudah layak untuk diusulkan dalam kabinet, karena diantara mereka ada yang mulai merintis 20 tahun di dalam dunia politik kenegarawanan, dan mereka sudah terlibat dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara," kata Beathor dalam keterangan beberapa saat lalu (Senin, 13/7).
PDI Perjuangan, lanjut Beathor, hanya mengusulkan 10 nama dari antara antara ratusan nama kader yang layak tampil di kabinet.
"Semoga hal ini mempermudah Presiden untuk memilih diantaranya. Syukur-syukur ada enam wajah baru di kabinet dari kader kami. Di antara mereka ada yang doktor, S3 dalam bidang keilmuannya yang mendukung kualitas mereka dalam berpolitik," ungkap Beathor.
Tentang nama-nama itu, lanjut Beathor, biarlah tim DPP yang menyeleksinya agar presiden tidak ragu atas komitmen, disiplin dan integritasnya. Apalagi mereka juga sudah membuktikan dalam kerja-kerja kemenangan partai dan Pilpres.
Beberapa wakitu lalu, Betahor mengatakan bahwa terkait dengan isu reshuffle setelah lebaran, kader-kader PDI Perjuangan yang profesional dan memahami ajaran Trisakti Bung Karno siap didorong untuk mengisi kursi menteri.
Kader-kader kelas satu itu terdiri dari kader perempuan dan kader laki-laki, yang akan disampaikan langsung kepada Presiden Jokowi melalui tim yang diutus DPP. Nama-nama kader itu diantaranya Pramono Anung untuk Menteri Sekretaris Kabinet, Eva Sundari untuk Menteri PAN dan RB dan TB Hasanudin untuk Menteri Pertahanan.
[ysa]
BERITA TERKAIT: