Landasan ideologi ini, kata aktifis Komite Persiapan Liga Pemuda Sosialis (KP-LPS), Lamen Hendra Saputra, sangat penting untuk dikawal. Sebab faktanya, memasuki 70 tahun sejak Republik Indonesia ini berdiri, masih ada utang perjuangan yang harus dilunasi. Apalagi sudah ditegaskan Bung Karno bahwa Revolusi 17 Agustus 1945 bukan lah suatu tujuan akhir dari perjuangan kemerdekaan, tapi lebih jauh dari itu bahwa Revolusi 17 Agustus 1945 merupakan pintu masuk bangsa Indonesia untuk terus memperjuangkan cita-cita kemerdekaan.
"Cita-cita Bangsa Indonesia yang tertuang dalam Preambul UUD 1945, merupakan arah perjalanan revolusi yang akan kita tuju, oleh karena itu siapa pun Pemerintah yang menjalankan roda kepemerintahan rel nya adalah Trisakti; berdaulat secara politik, mandiri dalam ekonomi, berkepribadian," ungkap Lamen.
Terkait dengan kondisi ekonomi, Lamen mengingatkan lagi bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini melambat sementara uutang luar negeri bertambah. Di saat yang sama nilai tukar rupiah atas dolar AS terus menurun, dan target penerimaan minimal. Sementara itu, daya beli masyarakat menurun dengan harga-harga kebutuhan pokok yang terus naik.
Mantan Ketua Umum LMND ini menilai tim ekonomi Kabinet Kerja belum memiliki prestasi yang baik, sehingga di butuhkan pergantian tim ekonomi. Dan Presiden Jokowi harus jeli untuk memilih tim ekonomi ke depan.
"Menteri tersebut harus menguasai persoalan, pro terhadap kemandirian ekonomi, dan memiliki
track record yang baik. Untuk itu ekonom berpengalaman Rizal Ramli lah yang hari ini sesuai dengan kriteria di atas, dan masih konsisten berjuang untuk kemandirian nasional," demikian Lamen.
[ysa]
BERITA TERKAIT: