gemanya bergegas mendorong fajar lekas berlabuh
aku juga medengar suara jerit mengaduh
menyusul tujuh butir pelor bersarang pada tubuh
ya Allah yang menciptakan luka dan juga waktu
inikah hari pembalasan yang kau janjikan itu?â€
dan pada suatu masa yang tak pernah kau kira
aku melihat padang karbala membentangkan sejarahnnya
dan tulang-belulang yang berserak pada sajak-sajak tua
dibangkitkan anak sang fajar dengan kekuatan magma
(tapi kenapa tak lekas kau tentukan nilai mereka?)
lalu sunyi yang menahun menyatukan semua irama
nyanyikan lagu yang terbaring di dalam nyeri
adakah dosa di antara kita adakah batas di antara kita adakah
dia di antara kita adakah mereka di antara kita adakah kesunyian
di antara kita adakah pembawa berita itu di antara kita?
: ada garis antara kau dan aku
tapi aku mendengar suara derap itu
menggemuruh
getarnya membangkitkan perlawanan
pada jiwa pada ruh
dan padang karbala yang penuh luka itu
mengaca pada kedua bola matamu
mencari peluang bertemu rindu
tapi kau tak pernah tahu
tak pernah
tahu
Jakarta, Juli 1996
*
Kesaksian Penyair atas peristiwa 27 Juli 1996 yang dikenal dengan akronim "Kudatuli".
BERITA TERKAIT: