Menurut mantan Menteri Keuangan Fuad Bawazier, Indonesia tidak perlu keluar dari Bank Dunia, tapi cukup tidak mengambil utang baru. Dengan cara tak mengambil utang baru itu, maka Bank Dunia pasti akan
sempoyongan.Pada hakikatnya, Fuad menjelaskan, ada tiga kelompok anggota di Bank Dunia. Pertama, adalah anggota yang "menyetir Bank" Dunia seperti negera-negara maju, terutama Amerika Serikat (AS). Kedua, adalah negara klien, yang terdiri dari sekitar 20 sampai dengan 30 negara, termasuk di dalamnya Indonesia. Ketiga, adalah negara yang tidak masuk katagori keduanya alias hanya anggota "pergaulan" saja.
"Hampir semua klien Bank Dunia adalah negara-negara yang di kenal sarat korupsi seperti Indonesia, Pakistan, Mesir, Nigeria, Kenya, Nigeria dan Bangladesh. Dan memang Bank Dunia praktis hanya bisa hidup di negara-negara yang sarat korupsi sehinga mudah didikte. Jadi bohong belaka bila dibilang Bank dunia anti-korupsi," ungkap Fuad Bawazier kepada
Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu (Selasa, 26/5).
Negara-negara yang bebas korupsi, sambung Fuad, umumnya tidak mau berurusan dengan Bannk Dunia. Dengan demikian, bila Bank Dunia tidak ada lagi kliennya, maka tutuplah Bank Dunia, dan itulah yang paling ditakutinya.
"Makanya Indonesia sebagai negara nasabah besar dan loyal akan dipeliharanya selama mungkin, agar jangan sampai lepas. Semoga Jokowi dapat menyadarkan para ekonom pemerintah yang umumnya sudah keblinger dengan Bank Dunia," demikian Fuad.
[ysa]
BERITA TERKAIT: