Demikian disampaikan Juru Bicara DPP Partai Demokrat Ramadhan Pohan dalam siaran pers yang diterima
Kantor Berita Politik RMOL (Selasa, 19/5).
"Seolah pada era SBY soal pembubaran Petral dan pemberantasan mafia, tertahan di meja Presiden SBY," ungkap.
Dia menambahkan, SBY sudah mengklarifikasi dan membantah pernyataan Menteri ESDM. Bahkan diperkuat klarifikasi lima mantan menteri era SBY. "Seskab era SBY, Dipo Alam turut meng-clear kan tak ada surat apapun ke Presiden SBY terkait Petral itu masuk ke mejanya," imbuh Ramadhan.
Karena itu, sambung Ramadhan, kini giliran Menteri Said mengklarifikasi tuduhannya kepada SBY. Sebab, di negeri ini tak ada yang kebal hukum. Tak ada pula yang boleh mencemarkan nama baik siapapun. "Ini sangat serius," tandasnya.
Sudirman Said sendiri saat dimintai tanggapan atas bantahan SBY mengatakan, pemerintahan sebelumnya tahu persis langkah-langkah dalam mengelola sektor ESDM khususnya sektor migas.
"Saya senang diskusi saya dengan Pak Faisal kemarin di Cikini mendapat sambutan dari banyak pihak, dan membuat banyak pihak melek menjadi lebih tahu situasi yang sebenarnya," tegas Sudirman Said.
[zul]
BERITA TERKAIT: