Ide Kartu Jakarta Butuh Wagub Djarot Aneh

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Sabtu, 16 Mei 2015, 00:51 WIB
rmol news logo Ide Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat untuk membuat Kartu Jakarta Butuh dianggap aneh. Pasalnya, hal itu bukan sebuah solusi dari masalah prostitusi di Jakarta dan malah akan menambah masalah.

"Soal Kartu Jakarta Butuh, aduh itu ide aneh-aneh saja deh," ujar anggota DPRD DKI Prabowo Soenirman di Gedung DPRD (Jumat, 15/5).

Prabowo pun memberikan solusi alternatif untuk menyelesaikan masalah prostitusi. Menurut dia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus menambah jumlah lapangan pekerjaan di Jakarta.

Politikus Partai Gerindra ini yakin banyak pekerja seks komersial (PKS) yang masih ingin melakukan pekerjaan halal. Akan tetapi, peluang untuk mendapat pekerjaan tersebut tidak ada. Dia yakin, meskipun tidak bisa menghilangkan sama sekali, cara itu bisa mengurangi praktik prostitusi.

"DKI harus menyikapi prostitusi yang ada dengan cara membuka lapangan kerja sebaik-baiknya, dengan mengurangi hal yang sifatnya negatif bagi pengguna dan penjual jasa itu," ujar Prabowo.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat angkat bicara dengan terungkapnya prostitusi online yang melibatkan kalangan selebriti sebagai pekerja seks komersialnya.

Seraya bercanda, ia mengatakan bahwa masyarakat Jakarta sebenarnya memerlukan Kartu Jakarta Butuh, kartu yang ia sebut diperuntukkan bagi warga yang membutuhkan jasa prostitusi.

"Jakarta butuh KJB, Kartu Jakarta Butuh. Orang-orangnya kan butuh yang kayak begituan, ya kasih saja biar dapat kartu," ujar dia di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (12/5). [ian]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA