"Biasanya untuk foto model yang di majalah, harganya Rp 5 sampai Rp 15 juta untuk
short time. Tetapi semakin dia sering tampil sebagai model di majalah atau jadi figuran di televisi, maka harganya akan naik mengikuti popularitasnya," kata penulis buku
Jakarta Undercover, Moammar Emka.
Menurut Emka, sebagaimana dilansir
JPNN (Selasa, 12/5), prostitusi yang berasal dari kalangan biasa harus disaring dengan tahapan audisi dan diberi pendidikan informal, baru kemudian dijual dengan harga sekelas artis.
"Biasanya mereka (pekerja seks) kebanyakan dari nol. Ada yang di sekolahin secara informal seperti kursus-kursus kepribadian, kursus fashion, kursus make up, dan table manner. Itu semua untuk mencapai tahap pengorbitan," ungkap Emka.
[ysa]
BERITA TERKAIT: