"KAA tanpa nyali Soekarno yang mengatakan: Amerika kita setrika, Inggris kita linggis,
got to hell with your aids, kita harus pakai politik
self help. Ya Trisaksi," kata Ketua Yayasan Pendidikan Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri, dalam keterangan beberapa saat lalu (Rabu, 22/4).
Bahkan, lanjut Rachma, Indonesia, yang merupakan tempat lahirnya KAA 60 tahun silam, kini menjadi saksi bisu. Celakanya, Indonesia sudah menempatkan dirinya subordinat dengan negara adikuasa dan menjadi proxy kapitalis nekolim.
"Indonesia hanya jadi boneka kepentingan saudagar-saudagar profitur, politikus salon yang sudah kehilangan elan revolusionernya" tegas Racma.
Hal ini, ungkap Rachma, sangat menyedihkan. Lebih-lebih KAA bukan lagi jadi pusat perlawanan terhadap nekolim seperti yang dicetuskan Soekarno bahwa dari tanah Asia Afrika dan Amerika Latin akan lahir poros The New Emerging forces.
[ysa]
BERITA TERKAIT: