"Semangat awalnya adalah mendorong rasa persaudaraan antar negara negara dikawasan Asia dan Afrika terutama mendorong kemerdekaan dari beberapa negara dari dua kawasan tersebut yang saat itu sedang dalam usaha untuk merdeka,"ujar Ketua Presidium Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia disingkat (PMKRI, Lidya Natalia Sartono, dalam keterangan beberapa saat lalu (Minggu, 19/4).
Menurutnya, situasi dulu kala konfrensi tersebut didorong, tentu berbeda dengan situasi yang terjadi saat ini, dan karenanya isu-Isunya tentu berbeda.
"Tantangan dan dinamika international saat ini ber fokus pada isu-isu seperti terorisme dan krisis konflik internal yang melanda negara- negara Islam di arab. KAA Kali ini setidaknya kita harapkan mampu memberi perspektif baru yang mendorong usaha bersama dalam menghadapi isu-isu tersebut," ucapnya.
Dikatakannya bahwa dalam isu terorisme global seperti ISIS, KAA juga harus berani mengambil sikap untuk menyatakan sesuatu tentang Bagaimana menghadapi ancaman terorisme di kawasan Asia dan Afrika.
[ysa]
BERITA TERKAIT: