VOA Islam Beritakan ISIS Seperti Media Lainnya, Kok Dituduh Radikal

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Rabu, 01 April 2015, 11:57 WIB
<i>VOA Islam </i>Beritakan ISIS Seperti Media Lainnya, Kok Dituduh Radikal
rmol news logo VOA Islam termasuk media online yang dianggap radikal oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sehingga dilaporkan ke Kementerian Komunikasi dan Informatikan untuk diblokir.

Anggota Dewan Redaksi VOA Islam, Aendra Medita, menyesalkan hal tersebut. Dia menilai, pemerintah memblokir situs yang dianggap radikal secara sepihak tanpa disertai bukti yang jelas.

"Bagaimana bisa kami dinilai radikal, dituduh pro ISIS dan terorisme. Padahal kami adalah situs berita online. Kami beritakan ISIS biasa saja, sama seperti yang diberitakan media lain," ucap Aendra Medita saat ditemui di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta (Rabu, 1/4).

Mantan aktivis pergerakan Islam ini juga membantah jika VOA Islam disebut sebagai media penyebar ajaran dan tempat rekrutmen bagi anggota ISIS.

"Tidak ada itu, kami memberitakan biasa saja. Tak ada yang harus dikhawatirkan (pemerintah)," lanjutnya.

Dijelaskan Aendra, menurut UU penutupan atau pemblokiran situs atau media online hanya boleh dilakukan pemerintah lewat jalur pengadilan.

"Menurut Pak Mahfud MD kan situs media online hanya bisa ditutup lewat jalur pengadilan. Aliansi Jurnalis Independen (AJI) juga dalam web-nya menjelaskan UU yang mengatur penutupan media online hanya bisa oleh pengadilan," tandasnya. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA