"
Dakwatuna belum pernah diajak bicara sebelumnya, padahal Dakwatuna justru menentang radikalisme," tegas Pemimpin Umum
Dakwatuna, Samin Barkah, dalam siaran persnya pagi ini.
Makanya, hari ini mereka akan mendatangi Kemkominfo.
"Kami ke Kominfo untuk mengutarakan keberatan atas dimasukkannya
Dakwatuna ke dalam daftar situs yang mengajarkan radikalisme ke Kominfo untuk diblokir," ungkapnya.
Tidak hanya pemblokiran, mereka menduga pihak BNPT juga telah berusaha melakukan penutupan situs
Dakwatuna dengan berkoordinasi dengan pihak domain service provider yang digunakan Dakwatuna sehingga domain
service provider memberikan peringatan agar dalam 10 hari domain
Dakwatuna segera pindah di luar peregistrar mereka.
Jika dalam waktu 10 hari tidak melakukan hal tersebut, maka domain akan di-
suspend (ditutup).
"Ini lebih dari pemblokiran, tapi juga penutupan, karena dari domain service provider ada tekanan untuk pindah dalam 10 hari atau domain akan di-
suspend/tutup oleh mereka," kesalnya.
[zul]
BERITA TERKAIT: