Saat ditemukan jasad pemuda malang itu mengenakan sweater warna hitam bertuliskan Universitas Indonesia.
Didampingi Kanit Reskrim Polsek Beji, AKP Syah Johan, orangtua korban mendatangi RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Dipastikan korban adalah anak mereka bernama Akseyna Ahad Dori (18).
"Orangtua yakin betul korban adalah anak mereka. Hal itu dikenali dari pakaian serta ciri-ciri fisik korban," ujar Kapolsek Beji Kompol Ni Gusti Ayu Supiati didampingi Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Agus Salim beserta anggota sewaktu menggeledah kamar kostan korban di Wisma Wiya Gang M.Usma, daerah Beji, Kota Depok, tadi malam.
Korban merupakan mahasiswa jurusan MIPA semester 4. Berdasarkan keterangan orangtua korban kepada penyidik, Akseyna Ahad Dori dikenal mempunyai prestasi gemilang di kampus. Bahkan korban juga pernah mengikuti lomba olimpiade science.
Setelah dilakukan penggeledahan, papar Ni Gusti Ayu, diamankan sejumlah barang berharga milik korban. Seperti laptop, buku-buku, dan secarik kertas bertuliskan tangan tentang permohonan maaf korban.
"Dugaan sementara, kasus ini bunuh diri. Hal itu diperkuat dengan petunjuk ditemukan kertas permohonan maaf di dalam kamar kost, namun demikian kami akan tetap menyelidiki untuk mengungkap kepastiannya," tutur Kasat Reskrim.
Menurut Kompol Agus Salim, barang bukti hasil pengeledahan di kamar kos korban akan diselidiki lebih dalam. "Sudah beberapa temannya yang sudah kami periksa dan dimintai keterangan," katanya.
Seperti diberitakan, jasad Akseyna ditemukan mengambang di danau Kenanga, Balairung UI pada Kamis pagi (26/3) lalu sekitar pukul 9. Tas punggung yang dikenakan korban diisi sejumlah batu.
Kendati belum dapat dipastikan penyebab tewasnya korban, namun dugaan jika ini adalah kasus pembunuhan diperkuat dengan adanya sejumlah batu berukuran besar di dalam tas gemblok yang menempel pada badan korban.
Diduga, batu-batu itu sengaja ditaruh untuk menenggelamkan jasad pemuda malang tersebut. Hingga kini kasusnya masih dalam penyelidikan.
[wid]