Pesawat Kepresidenan RI yang membawa Presiden bersama mendarat di Lanud Halim Perdana Kusuma Jakarta sekitar pukul 00.15WIB.
Selain Filipina, Presiden sebelumnya melakukan kunjungan kenegaraan ke Malaysia, Brunei Darussalam sejak Kamis (5/2) pekan lalu.
Tampak turut dalam rombongan Presiden tersebut Menko Perekonomian Sofyan Jalil, Menlu Retno Marsudi, Mendikbud Anis Baswedan, Mendag Rachmat Gobel, Menaker Hanif Dhakiri, Kepala BNP2TKI Nusron Wahid, Kepala BNN Anang Iskandar, Gubernur Lemhanas Budi Susilo Supandji.
Sementara yang menjemputnya adalah Wakapolri Komjen Badrodin Haiti.
Dalam lawatannya di tiga negara tersebut, Presiden membahas hubungan bilateral dengan masing-masing kepala negara, juga bertemu dengan warga negara Indonesia di negara-negara itu.
Namun, dari serangkaian agenda yang diikuti Presiden Jokowi, setidaknya ada dua momentum yang mendapat sorotan publik Indonesia. Pertama, soal penandatanganan MoU antara PT Adiperkasa Citra Lestari dengan produsen mobil asal Malaysia, Proton.
Polemik merebak karena Jokowi dinilai tidak tepat mengembangkan mobil nasional dengan menggendeng Malaysia. Apalagi kemudian, Jokowi mempercayakan proyek tersebut kepada perusahaan bekas tim suksesnya, AM Hendropriyono yang tak dikenal sebelumnya menggeluti dunia otomotif.
Meski memang Jokowi sudah meluruskan bahwa MoU tersebut hubungan bisnis to bisnis, tak ada kaitan pemerintah. Dia hanya diundang untuk menyaksikan. (Baca:
Jokowi Luruskan Kesimpangsiuran soal Proton)
Jokowi menegaskan hal yang sama sesaat lalu.
Sementara Hendropriyono juga sudah memberikan penjelasan sebelummya. (Baca:
Jawaban Lengkap AM Hendropriyono soal Kerja Sama dengan Proton)
Satu momentum lagi yaitu saat Jokowi diterima Sultan Brunei Darussalam. Dalam pertemuan dengan Sulan Hassanal Bolkiah, penampilan Jokowi mendapat sorotan. Pasalnya, kancing dalam jas yang dipakainya tampak tak terpasang dengan benar. Hal ini sangat berbeda dengan penampilan Sultan Brunei yang tampak rapi.
[zul]
BERITA TERKAIT: