"Artinya, rekrut untuk Akpol dikurangi," kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane, Senin (22/12).
Jika selama ini setiap tahunnya direkrut 300 taruna Akpol, ke depan bisa dikurangi hingga 150 taruna. Sementara rekrut untuk SPN ditambah secara maksimal dan ditingkatkan kualitasnya agar Polri bisa memberikan pelayanan prima kepada publik.
Jelas Neta, besarnya jumlah rekrutmen untuk taruna Akpol hanya akan membuat pembengkakan jajaran tengah organisasi Polri. Untuk menghindari pembengkakan di jajaran tengah, Polri perlu juga menawarkan pensiun dini bagi AKBP, Kombes, dan Brigjen. (Baca:
Catatan Akhir Tahun, Organisasi Polri dalam Bahaya).
"Dengan adanya perampingan organisasi ini Polri lebih bisa menata anggarannya agar tidak tersedot untuk belanja pegawai," ungkapnya.
Neta menambahkan, 70 persen anggaran Polri tersedot untuk gaji pegawai. Sehingga Polri seperti gentong besar yang tersandera pegawainya dan tidak bisa maksimal memberikan pelayanan pada masyarakat akibat terbatasnya anggaran operasional.
[rus]
BERITA TERKAIT: