Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

KERUKUNAN BERAGAMA

Disayangkan, Banyak Perusahaan Mewajibkan Karyawan Memakai Atribut Natal

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Rabu, 17 Desember 2014, 22:14 WIB
Disayangkan, Banyak Perusahaan Mewajibkan Karyawan Memakai Atribut Natal
ilustrasi
rmol news logo Masih banyak perusahaan yang mewajibkan kepada karyawan untuk mengenakan atribut Natal jelang perayaan hari raya umat Kristiani tersebut. Jika dilanggar akan dikenakan sanksi.  

Senator asal DKI Jakarta Fahira Idris mengaku mendapat ratusan email dan SMS dari berbagai daerah yang melaporkan pihak perusahaan tersebut.

Kebanyakan surat dan SMS yang terima dari karyawan perempuan muslim dan sebagian besar dari mereka berjilbab. Bagi saya ini adalah bentuk intoleransi," tegas Fahira dalam siaran persnya (Rabu, 17/12).

Sebagai anggota DPD, Fahira sudah mengirim surat imbauan kepada asosiasi ritel, pusat perbelanjaan, hotel, restoran hingga perusahaan agar tidak ada keharusan bagi karyawan muslim mengenakan atribut natal.

"Surat yang saya kirim ini diharapkan membuka hati para pemilik perusahaan," tegas Wakil Ketua Komite III DPD yang salah satu bidangnya mengurusi soal keagamaan ini.

"Namun, jika masih ada yang tetap mewajibkan karyawannya mengenakan atribut natal, saya sebagai pribadi dan anggota DPD akan menegur langsung,” ungkap Fahira, yang membuka SMS center pengaduan di 0818430086 dan lewat email [email protected] serta twitter @fahiraidris.

Sebelumnya mulai dari Menteri Agama, MUI, dan berbagai organisasi Islam seperti Muhammadiyah dan NU menyatakan agar perusahaan tidak memaksa karyawan muslim mengenakan atribut Natal dan meminta karyawan muslim untuk menghindari penggunaan atribut tersebut. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA