Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

JK Sebut Demo hanya Seminggu, Buruh dan Mahasiswa Tersinggung

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Selasa, 09 Desember 2014, 21:25 WIB
JK Sebut Demo hanya Seminggu, Buruh dan Mahasiswa Tersinggung
jk
rmol news logo Mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar memang sengaja menggelar banyak aksi menolak kenaikan BBM untuk menyampaikan keluhan-keluhan masyarakat.

Demikian disampaikan Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa UMI Makassar, Muhammad Wildan, dalam Diskusi Publik Kilas Balik Gerakan Rakyat Menolak Kenaikan BBM di restoran Pulau Dua di Kawasan Taman Ria Senayan, Jakarta Pusat (Selasa, 9/12).

Namun, aksi tersebut malah ditanggapi dengan represif oleh aparat, bahkan sampai menimbulkan korban jiwa. Bahkan,  Wildan juga diancam drop out oleh pihak
kampus. Buat kami di Makassar, sangat miris ketika ada kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat kecil,” katanya.

Sejak 2 bulan lalu, Wildan dan kawan-kawan di Makassar sudah menggelar aksi menolak kenaikan harga BBM. Seminggu 5 kali kami turun ke jalan agar pemerintah mencari solusi lain daripada menaikkan harga BBM, dimanakah keadilan ketika harga BBM dinaikkan,” tegasnya.

Menurut dia, ada banyak solusi yang bisa diambil pemerintah seperti menaikkan pajak terhadap perusahaan-perusahaan migas dan memberantas mafia migas. Aksi kita semata-mata hanya untuk membantu masyarakat, mahasiswa harus wakili suara rakyat yang ditindas,” tekannya.

Sementara itu, Ketua Umum Serikat Pekerja Nasional (SPN) Iwan Kusmawan, mengaku pada 10 dan 11 Desember ini 100 ribu buruh akan turun ke jalan-jalan di Jakarta guna menuntut revisi terhadap upah minimum yang ditetapkan sebelum kenaikan harga BBM.

Kami terpaksa unjuk rasa untuk meminta upah minimum dinaikkan, kalau pemerintah peka dan jeli maka kontribusi buruh bagi negara akan dijawab dengan kesejahteraan bagi buruh,” katanya.

Iwan mengaku kecewa setelah kepala-kepala daerah menetapkan upah minimum 2015 Presiden Jokowi malah menaikkan harga BBM. Ini bukan persoalan Rp 2 ribu, tapi dengan dampak kenaikan BBM pada kebutuhan sehari-hari maka tidak ada alasan bagi serikat pekerja untuk tidak melakukan perlawanan,” katanya.

Dia juga mengecam pernyataan Wapres JK yang mengatakan demo buruh soal BBM paling cuma seminggu lalu mereka akan kembali bekerja. Kami akan buktikan besok, di 12 provinsi gerakan buruh akan turun ke jalan melawan kedzaliman pemerintah yang menaikkan harga BBM,” tegasnya. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA