Nusron Wahid Sambut Kepulangan Puluhan TKI dari Suriah

Senin, 01 Desember 2014, 15:52 WIB
Nusron Wahid Sambut Kepulangan Puluhan TKI dari Suriah
rmol news logo Kepala Badan Nasional Penampatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid dan Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi menyambut kepulangan 36 orang tenaga kerja Indonesia (TKI) dari Suriah di Common Use Lounge TKI Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta pada Jumat tengah malam (28/11).

Penyambutan itu merupakan yang pertama kali dilakukan oleh Nusron sejak dilantik sebagai Kepala BNP2TKI menggantikan Gatot Abdullah Mansyur sehari sebelumnya (Kamis, 27/11).

Para TKI tersebut dipulangkan dari Suriah ke Indonesia dengan menggunakan pesawat Etihad EY 472 setelah sebelumnya transit di Beirut, Lebanon.

Sehari sebelumnya, BNP2TKI juga telah menyambut kepulangan sebanyak 44 TKI dari Suriah.

Perlu diketahui, pemulangan TKI dari Suriah itu dilakukan pemerintah sejak situasi politik dalam negeri Suriah dinilai tidak kondusif akibat konflik pada awal tahun 2011 lalu. Selain memulangkan TKI, pemerintah Indonesia juga telah melakukan penundaan penempatan atau moratorium TKI informal yang bekerja pada sektor pembantu atau Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT) pada Agustus 2012. Kebijakan itu diambil karena pemerintah Suriah dinilai tidak dapat memberikan jaminan perlindungan terhadap tenaga kerja asing (termasuk TKI) yang bekerja di negaranya.

Setelah dilakukan pendataan, 36 TKI tersebut diketahui berasal dari tiga provinsi yakni Jawa Barat, Banten, dan Nusa Tenggara Barat. Nurson menyebut, pemulangan para TKI ke daerah asal masing-masing juga akan difasilitasi oleh BNP2TKI.

Ia meminta agar para TKI tidak menerima tawaran untuk kembali bekerja ke Suriah karena Indonesia masih memberlakukan moratorium TKI PLRT dengan beberapa negara di kawasan Timur Tengah lainnya seperti Arab Saudi, Yordania, Kuwait, Suriah, dan Uni Emirat Arab (UEA).  

Nusron juga menyerukan agar para TKI bekerja di tanah air dengan berwirausaha seperti membuka warung, ternak, dan usaha lainnya. Mereka disarankan untuk mengikuti program pemberdayaan TKI di BP3TKI/UPT-P3TKI masing-masing provinsi.

Terkait pemberdayaan TKI dan keluarganya, BNP2TKI mempunyai program edukasi keuangan TKI dan edukasi kewirausahaan. Edukasi keuangan, yakni memberikan pelatihan kepada calon TKI/TKI, TKI purna dan keluarga TKI mengenai pentingnya mengelola keuangan dengan tepat dan bijak. Sehingga mereka mengetahui seluk beluk keuangan dan perbankan, serta gemar menabung dari gaji yang diperolehnya.

Berdasarkan data KBRI Damaskus yang terinfo ke BNP2TKI pada awal 2011, bahwa jumlah warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Suriah sebanyak 12.572 orang yang sebagian besar bekerja pada sektor PLRT. Dari jumlah tersebut, 11.394 orang (kurang lebih 90 persen) di antaranya telah dipulangkan ke Indonesia secara bertahap. Sedangkan sekitar 1.178 orang lainnya masih di Suriah.

BNP2TKI mencatat kepulangan TKI Suriah ke daerah asal sejak 2011 hingga 31 Agustus 2014 yang difasilitasi BNP2TKI sebanyak 7.314 orang. Rinciannya, pada 2011 sebanyak 437 orang, 2012 sebanyak 1.214 orang, 2013 sebanyak 5.054 orang, dan 2014 hingga Agustus sebanyak 809 orang. [pariwara]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA