Hal itu disampaikan salah satu Anggota BIC, Taufik Fadillah kepada
RMOL beberapa saat yang lalu, Rabu, (26/11).
Dimulai pada hari Jumat, (21/11), ratusan anggota Blazerian Warriors BIC berdatangan dari berbagai penjuru mata angin memasuki area Pegunungan Tengger melewati spot Penanjakan yang bukan jalur wisata dengan pemandangan lautan pasir dan Gunung Batok.
Rute yang dilalui peserta berkontur menanjak panjang dan berkelok-kelok tajam dengan lebar jalan sekitar 5 meter. Begitu mendekati gerbang, kontur jalanan mulai menukik turun tajam dimana anggota Blazerian Warriors BIC disambut dengan debu lautan pasir.
Pada hari Sabtu pagi, (22/11), hampir semua mobil Blazer menderudebukan wilayah Bromo Tengger dan akhirnya berkumpul serta berfoto bersama serta menikmati suasana luar biasa bersama kendaraan Blazer tunggangannya yang membawa serta Keluarga Besar BIC.
Kegiatan kali ini dicatat oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan tajuk "Formasi Mobil Sejenis (SUV 4X2) di Lautan Pasir Gunung Bromo Terbanyak" dimana Seratus Tiga Puluh Tiga Blazer menjejakkan roda roda di lautan pasir bumi Tengger pada hari Sabtu, (22/11), yang membentuk formasi gunung dengan latar belakang Kawah Bromo dan Gunug Batok.
Selain pencatatan rekor MURI, pemuka adat suku Tengger di 3 desa menjadikan Blazer Indonesia Club sebagai Sahabat Tengger melalui upacara adat Tengger, dengan doa doa dan tarian tradisional adat lengkap beserta alat gamelan dan topeng, lalu dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng.
Setelah itu seremonial pemasangan udeng (ikat kepala) pertama oleh pemuka suku Tengger kepada Ketua Umum BIC Sujarwo, Waketum BIC Arifin Cokie, Ketupa Pelaksana BST2 Teguh Dharmawan, Gubernur Rayon Jatim Apriatono dan tokoh penasehat BIC Dody Kusuma, Heru Yusiman dan Faisal Saleh.
"Udeng udeng khas Tengger tersebut menjadi simbol bahwa BIC adalah Sahabat Tengger. Kita berusaha untuk disetiap even akan tetap memberi ruang dan perhargaan untuk kearifan lokal dan budaya setempat," ujar Adin 1175 Blazercuk.
[rus]