Massa rencananya memulai aksi dengan melakukan longmarch dari Kantor Kementerian ESDM menuju Istana Negara, baru menuju Pertamina. Orasi dan drama teatrikal juga siap ditampilkan.
Aksi lanjutan ini adalah bentuk protes KAMMI terhadap sikap pemerintah Jokowi-JK yang masih tak bergeming menanggapi suara rakyat yang sudah banyak bergema di seluruh pelosok tanah air.
Seperti diwartakan sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Pusat KAMMI Andriyana menyatakan dengan tegas bahwa KAMMI menolak keputusan pemerintah menaikkan harga BBM.
"Kenaikan BBM di saat harga minyak dunia adalah pertanda agenda asing sudah diterima oleh Jokowi," kata Andri.
Di sisi lain, lanjut Andri, perbaikan dan pembangunan infrastruktur migas tidak juga ada tanda-tanda akan dilakukan.
"Kini rakyat telah dibohongi Jokowi, Presiden yang selalu mengatasnamakan rakyat, tapi selalu mengorbankan kepentingan rakyat," tegasnya.
Sementara itu, Wasekjen PP KAMMI Arif Susanto menyebut kenaikan harga BBM adalah oleh-oleh istimewa Presiden Jokowi setelah kunjungannya ke Tiongkok dan beberapa negara lain.
"Layaknya usai bertemu majikan dan mendapat perintah, Jokowi buru-buru menaikkan harga BBM," ujar Arif.
Kata dia, lagi-lagi Jokowi melanggar janji yang pernah disampaikannya. "Maka, sudah layak kita menjuluki Jokowi sebagai
#PresidenPinokio, yaitu boneka asing yang gemar membohongi rakyat," tambahnya.
Karena itu, Ketua Bidang Kajian Publik PP KAMMI Romidi Karnawan mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya mahasiswa, untuk kembali turun ke jalan menyuarakan kemarahan rakyat Indonesia atas keputusan pemerintah yang menyengsarakan rakyat kecil itu.
"Mari bergabung dalam Aksi
#JumatKemarahan siang nanti," tutup Romi.
[rus]
BERITA TERKAIT: