“Kemarin kamu-kamu di Tanjung Priok itu yang ngumpulin siapa. Kita baru siapkan tempat kok kamu ngomong dibatalkan,†kata Jokowi yang dalam jumpa pers tadi malam didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Hasto Kristianto.
“Kita menganut prinsip kehati-hatian,†kata Jokowi sambil meminta jurnalis yang tidak puas dengan jawabannya untuk bertanya kepada Biro Pers yang memobilisir jurnalis ke Tanjung Priok.
Penegasan Jokowi ini melahirkan dua dugaan utama. Pertama, Jokowi sedang berusaha
ngapusi atau menutup jejaknya.
Tetapi menurut komentar yang berkembang di lapangan, bahkan di kalangan relawan, hal ini sulit dilakukan.
Bagaimanapun juga, Jokowi sudah dikenal sebagai tokoh yang suka memainkan simbol. Misalnya, pengumuman dirinya dicalonkan sebagai presiden dilakukan di rumah si Pitung. Lalu deklarasi bersama Jusuf Kalla pertama kali dilakukan di Gedung Juang.
Kemarin petang, sebelum Jokowi menyampaikan bantahan itu, redaksi bertanya pada seorang relawan yang dikenal memiliki hubungan dekat dengan Jokowi.
Sang relawan memastikan, bahwa ide mengumumkan susunan kabinet di Tanjung Priok adalah murni ide Jokowi.
Dia menyebutkan nama seorang mantan jurnalis yang dikenal dekat dengan Jokowi sebagai
event organizer untuk acara-acara Jokowi yang seperti itu.
Dugaan kedua beredar di kalangan relawan lain.
Mereka percaya bahwa Jokowi memang tidak punya keinginan mengumumkan susunan kabinet pada Rabu malam lalu karena masih melakukan pembicaraan dengan KPK terkait delapan nama calon mentri yang digaris kuning dan merah.
Kelompok relawan ini menduga ada yang hendak menjebak, atau dalam bahasa yang biasa digunakan kalangan aktivis dan politisi, mem-
fait accompli Jokowi dengan memajukan jadwal pengumuman susunan kabinet.
Percepatan pengumuman ini dilakukan agar Jokowi tidak sempat mengganti calon menteri kuning dan merah. Nah, siapa orang dalam yang ingin menggergaji Jokowi?
Wallahualam. [dem]
BERITA TERKAIT: