Malpraktik kedua arkeolog itu ditemukan Andi Arief dalam berita di harian
Kompas edisi hari Kamis (16/10). Di dalam berita itu, peneliti Balai Arkeologi Lutfi Yondri dan Prof. Mudanjito mengatakan bahwa tidak ada bangunan apapun di bawah permukaan situs megalitikum Gunung Padang.
Pendapat kedua arkeolog ini mencoba mementahkan temuan dari serangkaian penelitian mendalam dan lintas disiplin ilmu yang dilakukan sejumlah ahli yang tergabung dalam TTRM sejak tiga tahun terakhir.
Menurut Andi Arief, kedua arkeolog itu melakukan dua jenis malpraktik. Pertama, keduanya tidak pernah meneliti bahkan mengeskavasi bawah permukaan situs Gunung Padang. Kedua, justru kedua arkeolog itu, terutama Lutfi Yondrim yang telah meneliti Gunung Padang selama 10 tahun dan tidak menghasilkan apa-apa.
“Sebagian besar paper Lutfi Yondrie adalah
copy paste hasil peneliti yang sebelumnya. Plagiarism temuan,†ujar Andi Arief.
Dalam penjelasannya Andi Arief kembali memperlihatkan foto penggalian hingga kedalaman 11 meter yang memperlihatkan peneliti TTRM menemukan semacam lorong, dinding dan lantai.
“Para arkeolog yang sedang berkumpul di Makasar diminta untuk tidak mau diadu domba dua arkeolog Lutfi Yondri dan Mundrajito beserta ketua Ikatan Ahli Arkeologi Junus Satrio. Datanglah ke Gunung Padang untuk mengakhiri kebohongan pentolan arkeolog yang tidak mau menerima kenyataan ilmiah,†demikian Andi Arief.
[dem]
BERITA TERKAIT: