Menurut Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat, Ramadhan Pohan, pelantikan yang akan digelar di Gedung DPR/MPR tersebut sebenarnya cukup.
"Itu kenegaraan. Nggak usah ditambah-tambah dengan arak-arakan, pesta segala. Apa konser-konser dan pesta sebelumnya di Monas, di Proklamasi di Jakarta dan Jateng dengan Slank Dkk, belum cukup? Wong yang menang dan yang kalah sama-sama Indonesia," ujar Ramadhan kepada
RMOL (Selasa, 14/10).
Apalagi, sambung Ramadhan, tiga bulan pasca pemilihan presiden dan dilanjutkan rangkaian kemelut di Komisi Pemilihan Umum, Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu, hingga Mahkamah Konstitusi. Mestinya semua pihak tahan diri, termasuk Jokowi sendiri.
"Pelantikan di MPR itu awal dari kerja Jokowi. Fokus saja pembangunan kesejahteraan rakyat. Lanjutkan kerja-kerja Pak SBY sebelumnya: berantas korupsi dan kemiskinan, naikkan kesejahteraan, lakukan efisiensi dan pembangunan," imbuh Ramadhan.
Makanya saat ini rakyat menanti kerja, kerja, dan kerja Jokowi. Langkah awal, publik ingin tahu komposisi Kabinet Jokowi.
"Semua menanti gebrakan Jokowi pasca 10 tahun stabilitas SBY. Ini semua lebih pas dibandingkan pesta, arak-arakan, dan hura-hura. Mensyukuri kemenangan di ruang terbuka kan sudah banyak sebelumnya-sebelumnya," tegasnya.
"Pak Jokowi musti sensitif, peka. Selain itu, jika terjadi apa-apa, Jokowi ngga bisa lepas tanggung jawab dan menyalahkan relawan. Jokowi bisa mencegah kerawanan semua itu," demikian Ramadhan.
Sebelumnya Kapolri Jenderal Sutarman sendiri sudah memastikan akan mengerahkan anggota Polri untuk mengamankan proses pelantikan tersebut. Masyarakat pun tidak perlu khawatir terhadap situasi kamtibnas. Makanya, dia meminta agar tidak ada kegiatan arak-arakan Jokowi-JK."Bersyukur dan berdoa saja, nggak perlu arak-arakan," imbaunya.
[zul]
BERITA TERKAIT: