"Yang terpenting sekarang, Pimpinan MPR yang baru harus membuktikan bahwa keberadaan mereka adalah sebagai solusi dan bukan sebagai masalah," ujar pengamat hukum dan politik Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, Theofransus Litaay, kepada RMOL kemarin.
Agenda nasional pelantikan presiden dan wapres ini harus disukseskan oleh Pimpinan MPR sebagai wujud penghormatan pada kedaulatan rakyat dan tidak dipengaruhi oleh afiliasi politik Pimpinan MPR.
Dalam pemilihan Pimpinan MPR kemarin malam memang tidak bisa secara matematis diperkirakan hasilnya karena sepenuhnya merupakan hak anggota MPR untuk memilih. Namun siapapun yang terpilih harus mensukseskan pelantikan Presiden sebagai proses transisi demokrasi yang penting bagi bangsa ini.
"Inilah tantangan yang perlu dijawab sebagai negarawan," imbuhnya.
Lebih lanjut dikatakan dia, transisi kekuasaan secara damai merupakan salah satu bentuk demokrasi modern. Jika Pimpinan MPR menyatakan bahwa mereka berkomitmen kepada demokrasi maka pembuktinya adalah dengan menjamin kesuksesan transisi damai tersebut sekaligus menunjukkan sikap legawa.
"Patut dihargai kemampuan koalisi Indonesia Hebat yang berhasil menarik PPP ke gerbongnya sekaligus membuktikan bahwa KMP bukanlah koalisi permanen. Di waktu mendatang keutuhan KMP akan menjadi persoalan yang dihadapi oleh koalisi ini. Realitas politik akan menunjukkan bahwa keutuhan KMP sangat labil sebenarnya," pungkas Theofransus.
[dem]
BERITA TERKAIT: