"Supaya tidak jadi terdistorsi, saya diminta untuk bicara," jelas Pram saat diwawancarai
Metro TV Kamis dini hari (2/10).
Pram mengungkapkan, Megawati sudah meminta Jokowi, Jusuf Kalla, Puan Maharani dan Surya Paloh untuk menemui SBY. Tapi dia menengarai ada yang menghalang-halangi sehingga pertemuan tersebut tidak bisa digelar.
"Orang yang diutus tidak bisa menemui Pak SBY. Apakah ada yang menutup, saya tidak tahu," jelasnya.
Menurutnya, kalau seandainya SBY menerima utusan tersebut, Mega akan berbicara dengan Presiden RI tersebut melalui sambungan telepon milik Puan. "Kalau Pak SBY berkenan menerima, Ibu akan menelpon melalui Mbak Puan," jelas Pram.
Pram mengakui bahwa ada cara pandang berbeda antara SBY dan Megawati. SBY ingin bertemu dulu dengan Megawati baru kemudian bicara. "Tapi Ibu minta bersama dulu, baru bertemu," tandasnya.
Sementara itu, SBY sendiri mengaku sudah berupaya ingin bertemu Megawati. Tapi tak bersambut baik. Padahal, pertemuan itu bisa membuka komunikasi politik untuk pemerintahan Jokowi.
"Jangan sampai politik terlalu gaduh, pemerintah tidak bisa bekerja yang rugi akhirnya rakyat," kata SBY seperti dikutip dari sebuah media.
SBY menyampaikan, bila bisa bertemu dengan Megawati tentu akan baik. Duduk bersama memikirkan persoalan bangsa. "Mungkin dengan yang lain-lain bisa duduk bersama memikirkan persoalan bangsa ini tentu akan semakin baik," terang SBY.
[zul]