Ternyata, Hal Ini yang Membuat Ilmuwan Sukhoi Tertarik Gunung Padang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Sabtu, 06 September 2014, 01:21 WIB
rmol news logo Ilmuwan nano material dari Rusia, Viktor Larsin, sudah beberapa kali menyatakan keinginan ikut dalam penelitian Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat.

Viktor Larsin purnawirawan Tentara Rusia yang kini bekerja di Irkut Coporation, perusahaan holding pembuat mesin Sukhoi. Viktor mengatakan, selain dirinya Irkut dan Sukhoi pun tertarik dengan penelitian yang diinisiasi Kantor Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana (SKP BSB).

Selain karena struktur bangunan yang diduga tertimbun di bawah situs megalitikum Gunung Padang sangat besar, disebutkan ada hal lain yang membuat Viktor, Irkut dan Sukhoi tertarik.

“Selain struktur yang fenomena, pihak Sukhoi secara spesifik menyatakan tertarik dengan anomali elektromagnetik di bawah permukaan Gunung Padang,” ujar SKP BSB Andi Arief.

“Hipotesa mereka, anomali elektronik itu adalah hal yang luar biasa,” sambung Andi.

Pihak Sukhoi menyatakan dapat menerima alasan Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) untuk melanjutkan penelitian tanpa keterlibatan pihak asing.

“Ini sesuai pesan dan amanat Presiden SBY saat paparan tahun 2011 dan saat berkunjung ke Gunung Padang. Sikap ini juga pernah disampaikan Mendikbud M Nuh,” sambung Andi.

Disebut Andi Arief, Rusia bukan satu-satunya negara asing yang ingin bergabung dalam penelitian Gunung Padang. Permintaan serupa juga pernah disampaikan peneliti dari Jepang, Israel, Jerman, Amerika, Peru, Meksiko, dan India.

“Mereka memahami sikap kita, sambil berharap pada saatnya bisa bergabung dalam riset di sini,” ujarnya lagi. [dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA