Maka, upaya menghilangkan fundamentalisme dan radikalisme itu hanya bisa efektif dilakukan bila kebijakan pembangunan nasional berusaha untuk mengurangi faktor-faktor penyebab itu.
Demikian disampaikan Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar ketika berbicara di pertemuan tahunan Religion for Peace Youth Network yang diselenggarakan di Seoul, Korea Selatan (Sabtu, 23/8).
Puluhan peserta dari 15 negara menghadiri pertemuan yang bertema “Unity and Harmony in Asia and Pacific†itu. Dahnil menjadi moderator dalam pertemuan kali ini.
“Agama adalah solusi bagi seluruh permasalahan sosial yang muncul yang merusak perdamaian. Namun, jangan sampai pemahaman yang salah terhadap agama justru merusak perdamaian,†ujar Dahnil.
“Kita tahu bahwa tidak ada satu agama pun yang mengajarkan kekerasan. Semua agama mengajarkan perdamaian,†demikian Dahnil yang juga dosen di Universitas Sultan Agung Tritayasa, Banten, itu.
[dem]
BERITA TERKAIT: