Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dubes Desra Percaya Terima Doktor HC dari Universitas Birmingham

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Jumat, 01 Agustus 2014, 07:40 WIB
Dubes Desra Percaya Terima Doktor HC dari Universitas Birmingham
desra percaya
rmol news logo . Kepala Perwakilan Tetap Republik Indonesia (PTRI) di Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) New York, Desra Percaya berterima kasih atas keputusan Universitas Birmingham Inggris yang akan menganugerahkan doktor honoris causa kepadanya.

Dalam suratnya awal Juli 2014, Vice-Chancellor Universitas Birmingham, Professor Sir David Eastwood, memberitahukan bahwa Senat Universitas memutuskan untuk memberikan gelar doktor kehormatan kepada Dubes Desra Percaya, sebagai pengakuan atas kontribusinya yang outstanding di bidang diplomasi.

Upacara penganugerahan gelar akan dilangsungkan pada pertengahan Desember mendatang di Inggris.

"Alhamdulillah ini adalah hikmah dan buah dari kerja keras dan ketekunan dalam menjalankan profesi sebagai diplomat selama lebih dari dua dekade,” ujar Dubes Desra dalam rilis yang diterima Rakyat Merdeka Online pagi ini (Jumat, 1/8).

Pria kelahiran Malang ini memang bukan pendatang baru di Birmingham. Di bawah bimbingan Prof. David Dunn, yang saat ini menjabat Dekan Fakultas Ilmu Politik dan Hubungan Internasional, gelar S2 program diplomasi disabetnya di institusi tersebut pada tahun 1995

Mantan Jubir Kemlu tahun 2006-2008 ini memang telah banyak merasakan asam garam dunia diplomasi sejak bergabung dengan Kemlu pada tahun 1986. Mulai dari diplomasi pada ranah hak asasi manusia, perlucutan senjata hingga ekonomi pembangunan, dari Dewan Keamanan PBB ke urusan para perompak Somalia, serta dari isu suaka politik 43 warga Papua ke Australia hingga isu karikatur Nabi Muhammad di Denmark.

Dubes Desra juga terlibat aktif dalam diplomasi penyelesaian konflik, termasuk dipercaya membantu Dr. N. Hassan Wirajuda di awal tahun 2000 dalam negosiasi implementasi Jeda Kemanusiaan Aceh. Kesempatan serupa juga diperoleh ketika menjadi anggota tim pendukung kantor Wapres dalam upaya mencari solusi damai konflik Thailand Selatan di Istana Bogor tahun 2008. Kinerjanya  juga telah mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Belgia melalui penganugerahan bintang 'Officier de l’Ordre de la Couronne' pada tahun 2009.

Wakil Presiden Badan Ekonomi, Sosial dan  Budaya PBB, Ketua Komite Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata PBB, dan fasilitator penguatan mekanisme HAM PBB adalah sejumlah amanah yang pernah diembannya di forum diplomasi PBB. Saat ini Dubes Desra masih dipercaya untuk menjabat sebagai Ketua Kelompok Kerja Perlucutan Senjata Gerakan Non-Blok, Wakil Ketua Komite Dekolonisasi PBB, dan Wakil Ketua Komite Palestina PBB.

“Berbagai amanah tersebut merupakan bentuk penghargaan dunia internasional terhadap peran Indonesia dalam mencari solusi atas berbagai permasalahan global”, ujar Desra dengan rendah hati.

Sikap positif dan kepercayaan negara-negara anggota PBB tersebut sangat membantu upaya pencapaian kepentingan nasional dan dalam memainkan peran Indonesia sesuai amanat Konstitusi.

Di bidang perdamaian dan keamanan internasional, Indonesia antara lain berhasil memajukan konsep penguatan kapasitas sipil pasca-konflik, serta menyuarakan posisi GNB dan merumuskan langkah nyata bagi penghapusan senjata nuklir. Di bidang HAM dan demokrasi, Indonesia antara lain sukses menjembatani negosiasi resolusi tentang situasi HAM di Myanmar dan isu pengarus-utamaan jender, serta menjadikan Indonesia sebagai model demokrasi.

Dalam proses negosiasi pengganti MDGs dan perumusan agenda pembangunan, Indonesia berhasil mendorong negara-negara anggota PBB untuk menyepakati agenda pembangunan pasca-2015 yang berfokus pada: penghapusan kemiskinan; penciptaan lapangan kerja dan perlindungan sosial; pemajuan pertumbuhan ekonomi yang sustained dan sustainable; serta kerjasama internasional untuk membantu pembangunan negara berkembang.

Setibanya di New York pada tahun 2012, Dubes Desra memang terlibat langsung dalam proses diplomasi perumusan agenda pembangunan dimaksud. Kiprahnya ternyata tidak luput dari pengamatan Dr. Amina J. Mohamed, Penasehat Khusus Sekjen PBB untuk Perencanaan Pembangunan Pasca-2015, yang memberikan testimoni:  

“Duta Besar Desra adalah seorang sahabat PBB dan multilateralisme. Seseorang yang dapat memberikan berbagai solusi praktis dan telah sumbangkan kontribusi penting dalam pembahasan tentang agenda pembangunan baru untuk menggantikan MDGs."

"Kecerdasan, integritas dan pengaruhnya telah menjadikannya mitra terbaik dalam upaya bersama mewujudkan kehidupan yang bermartabat bagi semua”.

Tak dinyana bahwa memelihara kontak dan kerjasama dengan Universitas Birmingham, baik melalui melalui ikatan alumni maupun jajaran pengajarnya, mendatangkan berkah bagi Dubes Desra.

Karena ternyata Prof. Dunn lah yang terus mengikuti kiprah anak didiknya di dunia diplomasi, dan menjadi promotor anugerah gelar akademis kehormatan tersebut.[zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA