Udara padang pasir begitu menyengat. Terik matahari mengeringkan setiap kerongkongan. Debu-debu berhamburan diterpa angin. Sekitar 80 mil dari Madinah, tepatnya di lembah Badar, dua pasukan yang tidak berimbang sedang berhadapan, saling menunggu genderang perang ditabuh.
Di sebelah barat, sumur Badar dipagari bukit Aqanqal. Dari sana, nampak sekitar 313 pasukan berjajar. Sengatan matahari tak membuat mereka surut. Di paling depan barisan, berdiri tiga komandan perang yang tegap dan gagah. Mereka adalah Muhammad SAW, Hamzah bin Abdul Muthalib, dan Ali bin Abi Thalib yang memegang bendera kebesaran Islam.
Di arah selatan Badar yang bernama Juhfah, tidak kurang dari 920 pasukan mendengus angkuh. Nampak pemimpin pasukan mereka, Abu Jahal, Abu Lahab, dan Abu Sufyan ayah Mu’awiyyah. Mereka berkoar-koar. Bagi mereka, inilah saat yang tepat untuk menghabisi Muhammad SAW dan pengikutnya.
"Semua suku Arab akan mendengar bagaimana kita akan maju ke depan dengan segala kemegahan kita. Dan mereka akan mengagumi kita untuk selamanya," Abu Jahal sesumbar.
Sebagaimana biasa pertempuran di padang pasir, peperangan dimulai dengan duel atau adu tanding. Dari arah selatan, tiga orang dari pasukan Quraisy maju ke muka. Mereka adalah Utbah bin Rabiah, Syaibah bin Rabiah dan Walid bin Utbah.
Dari arah Barat, dalam duel sebelum peperangan ini, Muhammad SAW memerintahkan kstaria padang pasir yang masih berumur 25 tahun Ali bin Abi Thalib, Ubaid bin al-Harits, dan Hamzah bin Abdul Muththalib.
Dalam adu tanding ini, pendekar muslimin berhasil mengalahkan para jawara kafir Quraisy.
Usai adu duel, perang dimulai. Kedua pasukan saling melempar panah. Hampir dua jam berlangsung, akhirnya peperangan jadi saksi, pasukan Muhammad SAW meraih kemenangan. Pimpinan pasukan dari arah musuh, Abu Jahal, tewas ditangan Singa semua ksatria, Hamzah, paman Ali dan juga paman Muhammad SAW.
Sejarah mencatat, dari pihak kafir Quraisy ada 70 orang tewas dan 70 orang menjadi tawanan. Artinya, sekitar 15 atau 16 persen pasukan kafir Quraisy menjadi korban. Sementara itu, 14 pasukan Muslim meninggal dunia, atau sekitar 4 persen dari jumlah pasukan.
Dengan bekal iman, meskipun dengan logistik sangat terbatas, pasukan muslimin berhasil mememangkan peperangan. Kemenangan di perang Badar ini tercatat dalam al-Quran surat Ali Imran ayat 123:
"Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar , padahal kamu adalah orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya." [ysa]