bahwa anak pertamanya Gibran Rakabuming Raka dengan modal Rp.16 miliar melakukan kongsi dengan Luhut Panjaitan dalam usaha mebel.
Menurut Joko Widodo, tudingan Andi Arief tersebut
ngawur karena tidak sesuai dengan fakta. Karena menurut Jokowi, bagaimana mungkin anaknya kongsi usaha dengan Jenderal Luhut Panjaitan sejak umur 20 tahun, padahal dia kenal dekat dengan purnawirawan TNI itu baru sejak pemilihan presiden.
Sementara itu Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana, Andi Arief mengatakan bahwa dia memiliki bukti-bukti yang kuat tentang perusahaan yang dimiliki antara Luhut Panjaitan dan Gibran Rakabuming.
Dalam suatu kesempatan lain, Gibran Rakabuming putra tertua Jokowi mengatakan kepada sebuah media online, bahwa dia berada di Singapura sejak lulus SMP. Setelah lulus kuliah langsung mendirikan usaha katering Gibran Rakabuming diakhir tahun 2010 dengan modal Rp. 1 miliar hasil pinjaman dari bank, dan mengaku bahwa bisnis itu telah disiapkannya sejak lama.
Padahal di sebuah majalah tambang, Luhut Panjaitan menjelaskan tentang perkembangan Perusahaannya PT Toba Sejahtra dan menyebut kepemilikannya pada PT Rakabu Sejahtra. Rupanya sejak tahun 2009 Luhut Panjaitan dengan Toba Sejahteranya berhasil menggandeng anak muda yang berbisnis catering Gibran Rakabuming yang saat itu berumur 20 tahun untuk mendirikan PT Rakabu Sejahtera.
Perusahaan ini pada tahun 2009 lokasi awalnya berada di Solo dan pindah ke Sragen pada tahun 2013. Entah dari mana asal uangnya, yang jelas modal awal PT Rakabu sejahtera itu Rp 16,19 miliar berasal dari putra pertama Jokowi dan sisanya sebesar Rp.15,55 miliar dikeluarkan Luhut atas nama Toba Sejahtera.
Menjadi pertanyaan besar, bagaimana orang sekelas Luhut Panjaitan percaya dan mau joint usaha dengan anak berusia 20 tahun? Dan darimana pula Gibran Rakabuming yang sedang bersekolah di singapura ketika itu memiliki uang lebih dari Rp 16 miliar? Padahal untuk modal usaha catering saja dia mengaku pinjam uang Rp.1 miliar ke bank.
Mungkin bagi Capres Joko Widodo, bila kebohongan itu dipertahankan terus menerus lambat laun akan menjadi sebuah kebenaran juga.
[zul]
BERITA TERKAIT: