Demikian dikatakan Timses Jokowi-JK, Hery Sucipto, dalam keterangan persnya, Kamis (19/6).
"Sangat disayangkan makin maraknya kampanye hitam yang ditujukan ke poasangan nomer urut 2. Selain hal itu tidak mendidik, kampanye hitam juga menunjukkan sikap panik pihak yang melontarkan ftnah tersebut," ujar Hery.
Menurutnya, kampanye hitam dengan modus menyebar fitnah tidak saja sebagai bentuk kepanikan, tapi juga bukti mental tidak siap kalah.
"Tidak seharusnya terjadi hal itu (menyebar fitnah). Dalam pertandingan, kalah menang hal biasa. Karena itu, kampanye dengan menyebar fitnah jelas bukti lawan tidak siap kalah," paparnya.
Ia menjelaskan, saat ini pasangan Jokowi-JK diserang fitnah oleh lawan politik yang tidak senang pasangan tersebut menang. Dua fitnah kampanye hitam itu, lanjut dia, adalah penerbitan dan penebaran tabloid Obor Rakyat, dan transkrip percakapan fiktif antara Jaksa Agung dengan Megawati.
"Ini jelas fitnah keji. Baik Jaksa Agung maupun pihak Mbak Mega, juga pimpinan KPK yang diduga menjadi sumber transkrip tadi, semua sudah membantah tidak benar dan tidak pernah ada rekaman dan percakapan tadi," lanjut dia.
Untuk itu, ia meminta sikap tegas Polri untuk mengusut sampai tuntas kedua fitnah tersebut.
[zul]
BERITA TERKAIT: