"Pesan Rasulullah SAW ini menyadarkan supaya kita selalu menyiapkan raga yang sehat dan jiwa kesatria. Kepemimpinan berkuda juga pernah dicontohkan pahlawan Indonesia, Pangeran Diponegoro," jelas politikus Gerindra, Martimus Amin (Kamis, 19/6).
Martimus mengungkapkan itu terkait gencarnya kritik dari PDIP dan Timses Jokowi terhadap Prabowo Subianto yang gemar berkuda. Bahkan kemarin, mantan Sekjen DPP PDIP Pramono Anung mengungkapkan, jangan cari pemimpin naik kuda. (
Baca: Pramono Anung: Jangan Cari Pemimpin yang Naik Kuda)
Lebih jauh Martimus menjelaskan, dengan kepemimpinan berkuda, Prabowo ingin menggambarkan dirinya sebagai sosok pewaris spirit dan cita-cita Pangeran Diponegoro.
Dalam konteks kekinian, Prabowo mengartikulasikan perjuangannya menentang keras praktek-praktek penguasa yang tunduk pada hegemoni asing. Jika terpilih menjadi presiden, ia bermaksud melakukan renegoisasi kontrak tambang antara pemerintah Indonesia dan perusahaan multinasional.
Termasuk Prabowo akan mengembalikan aset strategis seperti Indosat dan menghapus perjanjian kontrak kerja 'outsourching' yang menghisap darah kaum buruh yang disahkan pemerintahan Megawati saat berkuasa.
"Dengan kepemimpinan berkuda, semoga Prabowo menjadi pemimpin yang mampu membebaskan bangsa Indonesia dari pembodohan, kemiskinan dan neokolonialisme," tandas Martimus, yang juga peneliti The Indonesian Reform ini.
[zul]
BERITA TERKAIT: