Tabloid Obor Rakyat Harus Dibaca Rakyat Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yayan-sopyani-al-hadi-1'>YAYAN SOPYANI AL HADI</a>
LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI
  • Kamis, 19 Juni 2014, 06:28 WIB
Tabloid <i>Obor Rakyat </i> Harus Dibaca Rakyat Indonesia
ilustrasi/net
rmol news logo . Tabloid Obor Rakyat di sela-sela kampanye Pilpres 2014 bukan saja mengundang kontroversi, tapi juga menarik perhatian publik.  Karena itu, sebaiknya tabloid tersebut diterbit ulang agar seluruh rakyat Indonesia lebih transparan menilai track record Joko Widodo  yang selama ini dicitrakan sebagai sosok yang sederhana, bersih dan merakyat.

Ini penting sebab pilpres sekarang merupakan momentum bagi rakyat mencari sosok pemimpin yang berkualitas, bukan sekedar pencitraan semata. Rekam jejak serta pengalaman sebagai pemimpin harus menjadi prioritas. Rakyat pun memang sekarang sudah bosan dengan politik pencitraan.

"Kalau memang Jokowi benar, kenapa harus takut dan kebakaran jenggot dengan Obor Rakyat. Ini kan sesuatu yang patut dicurigai, pasti ada missing link yang belum terungkap jelas," kata Direktur Eksekutif Kebijakan Publik Rusmin Effendy kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Kamis, 19/6).

Menurut Rusmin, Dewan Pers tidak bisa memvonis bahwa tabloid Obor Rakyat bukan merupakan produk jurnalistik. Karena, media partisan seperti itu sesuatu yang lumrah dalam setiap hajatan politik, bahkan  hal serupa juga pernah terjadi saat Pilpres 2009 lalu.

"Kalau Jokowi merasa Obor Rakyat melakukan kampanye hitam maupun negative campaign, silakan saja membuat tabloid serupa yang berisikan pujian dan sanjungan buat Jokowi," kata Rusmin, sambil mengatakan, ini sebuah kreativitas teman-teman wartawan yang mengungkapkan suatu persoalan, yang kebetulan saja yang menjadi obyeknya adalah Jokowi yang selama ini selalu dipuja-puja seperti orang yang tidak punya dosa.

"Jadi, tidak usah merasa sewot dan kebakaran jenggot. Lagi pula teman-teman wartawan yang menerbitkan Obor Rakyat berani dan siap bertanggung jawab. Kalau pemberitaan Obor Rakyat bersifat fitnah, mana mungkin mereka berani bertanggungjawab," tegas Rusmin yang juga wartawan senior. [ysa]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA