Ziarah ini, kata Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad H Wibowo, sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT atas rahmat-Nya yang tidak terhingga bagi bangsa Indonesia. Ziarah kubur mengingatkan bahwa semua orang akan menuju ke alam barzakh sehingga harus mengisi hidup dengan memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara.
Dasar kedua ziarah, lanjut Dradjad, adalah untuk mendoakan para pahlawan yang telah gugur mendahului. Ini juga sebagai wujud terima kasih dan penghargaan atas jasa dan pengorbanan pahlawan. Dan tentu saja, semua anak bangsa perlu terus mendoakan para pahlawan agar mendapatkan tempat yang mulia di sisi-Nya, sebab bangsa yang besar adalah bangsa yg menghargai pahlawan-pahlawannya.
Ketiga, lanjut Dradjad kepada
Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Selasa, 20/5), ziarah ini melanjutkan pesan-pesan simbolik, sebagaimana dalam deklarasi kemarin juga berlokasi di Rumah Polonia, rumah bekas tempat tinggal Bung Karno yang kini menjadi tempat bagi penghafal Al-Quran, sebagai pasangan yang mencerminkan perpaduan nasionalisme dan Islam, atau kebangsaan dan kereligiusan. Dan ziarah ini menjadi wujud tekad Prabowo-Hatta untuk mengedepankan nilai-nilai kepahlawanan dalam perjuangan di Pilpres.
Dan hal yang lebih penting lagi, lanjut Dradjad, apabila Prabowo-Hatta diberi amanat oleh rakyat menjadi Presiden dan Wapres 2014-2019 maka nilai-nilai kepahlawanan itu akan terus ditanamkan di seluruh sisi kehidupan bangsa. Ini penting sebab nilai kepahlawanan mengajarkan untuk rela berkorban demi sesama dan demi bangsa, juga rela dan ikhlash dalam memberi. Dan ini merupakan nilai yang ampuh untuk mencegah penyakit besar bangsa ini, khususnya korupsi, dekadensi moral, manut pada asing, dan lain-lain.
"Jadi Prabowo-Hatta ingin mengkampanyekan kembali nilai-nilai kepahlawanan Indonesia sebagai salah satu nilai moral dalam mengatasi masalah bangsa. Kalau dalam bahasa anak laki-laki saya dan teman-temannya: Prabowo-Hatta itu Indonesia banget, coy!" demikian Dradjad.
[ysa]
BERITA TERKAIT: