Pasalnya, masyarakat sudah jenuh terhadap korupsi yang menyebabkan negeri ini terus terpuruk. "Kami ingin pemimpin yang akan datang jauh dari korupsi," jelas warga Terogong, Jakarta Selatan, M Sururi, Rabu (16/4).
Karena itu, calon presiden PDIP Joko Widodo sebaiknya menggandeng tokoh seperti itu. Karena menurutnya, Jokowi yang dikenal pro rakyat, selalu aktif mengontrol perkembangan pembangunan dengan blusukan. Makanya, harus ada sosok yang mengawasi penggunaan anggaran dengan cermat dan tegas.
"Saya kira Abraham Samad cocok," jelasnya, seraya menambahkan, belum ada sosok antikorupsi yang mumpuni selain Ketua KPK tersebut.
Pengamat politik, Boni Hargen menilai, Jokowi dan Abraham Samad (Jokomad) adalah sintesa yang unik. Perubahan Indonesia menjadi lebih baik ada di tangan mereka. Jokowi nantinya akan fokus dalam peningkatan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat. Sedangkan Abraham Samad akan menegaskan pentingnya penegakkan hukum. Siapa korupsi akan dihabisi.
"Ini akan membentuk pemerintahan yang tegas dan berwibawa," imbuhnya.
Sementara Wasekjen PDIP, Eriko Sotarduga, menyatakan pihaknya masih mempertimbangkan orang-orang terbaik untuk mendampingi Jokowi. "Kita masih menginventarisir," jelasnya. Dia menyatakan Abraham Samad adalah salah satu orang yang dipertimbangkan.
Dia menyatakan pasangan Jokowi haruslah yang berani. Keberanian itu digunakan dalam memberantas korupsi. Siapapun yang terlibat nantinya harus ditindak.
[zul]
BERITA TERKAIT: