Tapi aktivis Aliansi Rakyat Merdeka (ARM) Firman Tendry, (Selasa, 18/3), tidak sepakat dengan penilaian tersebut.
Dia menjelaskan, pertanggungjawaban tertinggi tiap warga negara bukanlah pada kota atau desa tapi pada Indonesia sebagai negara. Karena dengan berjuang bagi Indonesia, ia juga sudah pasti berjuang untuk seluruh kota, seluruh desa dan seluruh rakyat di seluruh Indonesia, termasuk Jakarta.
Karena itu menurutnya, bertanggung jawab adalah mengembalikan mereka yang diculik, hilang dan tak pernah kembali. Bertanggung jawab juga adalah ketika kerusuhan besar pecah di Jakarta, tokoh pemegang kendali jangan pergi keluar kota.
Bertanggung jawab juga berani mengganti rugi dari kantong sendiri terhadap setiap rumah yang dikubur lumpur dan jangan minta diganti dari APBN.
"Bertanggung jawab adalah ketika anak menabrak orang sampai mati, ya hukumlah dengan adil jangan ada diskriminasi. Bertanggung jawab menurut pikiran saya adalah memilih pemimpin yang mampu menyelesaikan masalah, bukan memilih mereka yang selalu membuat masalah dan menjadi bagian dari masalah masa lalu. Bertanggung jawab menurut saya adalah melangkah ke depan tanpa beban setumpuk kesalahan masa lalu yang mengikat kaki untuk melangkah maju," ungkapnya.
Sementara memilih dan mendukung Jokowi, bagi Firman, adalah bentuk pertanggungjawaban.
"Maaf, mungkin diantara kita ada yang berbeda pandang tapi menurut pikiran saya, memilih Jokowi adalah bagian dari tanggung jawab saya, kamu, mereka, semua kita yang ingin Indonesia melangkah maju tanpa ragu dari 'dosa-dosa' masa lalu," demikian Firman.
[zul]
BERITA TERKAIT: