Berbeda dengan partai lainnya yang sudah memutuskan siapa capres, seperti Golkar, Gerindra, PBB, dan PKPI. Bahkan sudah ada yang menyiapkan paket capres-cawapres, yaitu Hanura. Sementara sejumlah partai lain sedang melakukan penjaringan seperti PKS, PPP, Demokrat dan PKB.
"Saya pikir itu bedanya kita dengan partai lain. Kalau partai lain memang menyiapkan capres dan wakil presiden jauh-jauh hari," ujar Sekjen DPP Partai Nasdem Rio Capella kepada
Rakyat Merdeka Online pagi ini (Jumat, 7/2).
Rio menegaskan, sebagai satu-satunya partai baru pihaknya belum menyinggung soal capres karena sedang fokus persiapan dan pemenangan Pemilihan Legislatif 9 April mendatang.
"Karena sembilan partai lain sudah ada kursi di DPR. Mereka tidak bekerja dari angka nol. Sebagai satu-satunya partai baru, bicaranya bagaimana mendapatkan kursi parlemen sebanyak-banyaknya," ungkapnya.
Lebih jauh dia menambahkan, kalau sudah masuk ke DPR dan mendapat kursi yang cukup untuk mengajukan capres-cawapares, barulah Nasdem mempersiapkannya. "Kalau bicara capres dan namanya sudah dikeluarkan, apakah nanti cukup mencalonkan sebagai presiden," bebernya.
Karena itu jugalah, kata Rio, pihaknya tak mau terburu-buru menetapkan capres sebab tidak ingin bernasib seperti beberapa capres yang sudah dideklarasikan tapi nasibnya semacam terombang-ambing. Hatta Rajasa, misalnya sudah ditetapkan sebagai capres. Tapi sepertinya kursi PAN tidak cukup untuk mencalonkannya. Karena itu diwacanakan menjadi calon wakil presiden berpasangan dengan Prabowo Subianto atau Joko Widodo.
"Tapi sejauh ini belum ada yang menyahut. Kalau siapkan capres, tapi tidak mumpuni, berarti tidak realistis. Oleh karena itu, pandangan kami menuju ke arah sana (hasil Pemilu). Pijakannya itu perolehan hasil Pemilu," tandasnya seraya menambahkan, selain Nasdem, PDIP juga belum menentukan capres.
[zul]
BERITA TERKAIT: