Apakah Hidayat tidak takut dikalahkan Anis dan Ahmad Heryawan?
"Secara prinsip, kita tidak dalam posisi untuk saling mengalahkan," jawab Hidayat saat berbincang dengan
Rakyat Merdeka Online pagi ini (Rabu, 5/3).
Mantan Presiden PKS ini membeberkan, setelah partainya mengumumkan tiga nama capres, sekarang masuk dalam fase uji publik. Publik dipersilakan menilai ketiga capres PKS tersebut. "Kemudian nanti penilaian itu akan terukur dari hasil pemilihan legislatif," imbuh Hidayat.
Dia menjelaskan, kalau Ahmad Heryawan bisa memenangkan PKS di Jawa Barat, itu akan menjadi kredit poin yang sangat tinggi bagi Gubernur Jabar tersebut. Begitu juga kalau Anis Matta bisa menggerakkan kader di seluruh Indonesia sehingga PKS masuk tiga besar, juga sebuah penilaian yang bagus bagi Presiden PKS itu.
"Kalau saya juga di dapil Jakarta II bisa memenuhi target dari partai, saya kira itu menjadi bagian dari (kredit)," tekan Hidayat.
Apalagi Jakarta II, daerah pemilihan Hidayat dalam Pileg ini, tidak hanya mencakup dalam negeri, tapi juga luar negeri. Karena Jakarta II meliputi Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Luar Negeri ini. "Dua kawasan kita kelola sekaligus. Kalau kita sukses di Jakarta II, artinya di dunia internasional ternyata kita diterima dengan sangat baik," ungkapnya.
Dia mengungkapkan, setiap capres harus mempertimbangan dunia internasional. Apalagi semenjak merdeka, Indonesia sudah terlibat di dunia internasional. "Indonesia aktif di beragam organisasi internasional. Artinya kita harus serius menekuninya," tegasnya.
Karena itulah, Hidayat akan berjuang memenangkan PKS di Jakarta, termasuk dapil luar negeri di dalamnya, seperti pernah dicapai pada Pemilu 2004 lalu saat dia masih menjabat Presiden PKS. "Kita ingin kembali menjadi nomor 1 seperti Pemilu 2004," demikian Hidayat.
[zul]
BERITA TERKAIT: