Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Puisi: Kami Adalah OPEK

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/linda-djalil-5'>LINDA DJALIL</a>
OLEH: LINDA DJALIL
  • Minggu, 23 Februari 2014, 12:59 WIB
Mengapa kecap rasa ini
meski sudah jauh badan pergi
masih terasa sari lama
tauto pekalongan
berbumbu segala rupa begitu lezat
citarasa khas..
mana mungkin bisa dilupa…

Mengapa meski telah di ujung kota
jauuuuh…
jauh dari semilir angin pantai Boom
jauh dari terik
jauh dari aroma malam
wangi lilin batik bertebaran
tetap saja kami berada di sana
ditengah jemuran batik menjulur
warna pelangi begitu cemerlang…
belahan jiwa tak pernah terbang
lekat..
seindah mulianya sarung plakat…
bersulam kasih

Kami adalah OPEK
yang tetap merasakan OPEK
dengan jiwa yang sama
muasal akar pohon yang sama…
jejak rekam yang serupa…
sebab tauto Pekalongan masih rasa Tjarlam yang sama
masih rasa Kunawi yang sama..
masih rasa Damudi yang sama..
becak pun masih dengan gelembung di belakang punggung yang sama
hingga suara azan di mana-mana yang masih sama..
menjadikan gemuruh cinta tetap melekat
berpelukan penuh rasa saudara yang sama..
Pekalongan..
Pekalongan..
mana mungkin setitik pun dilupakan
oleh OPEK.. Orang Pekalongan ![***]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA