Mengapa Anjing dan Manusia Bisa Akrab

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Jumat, 21 Februari 2014, 13:00 WIB
Mengapa Anjing dan Manusia Bisa Akrab
foto:net
rmol news logo Anjing diperkirakan telah menjadi hewan yang bersahabat dengan manusia sejak 30 ribu tahun lalu. Keakraban tersebut dapat terjalin karena anjing dan manusia memiliki mekanisme yang sama di otak dalam mengolah informasi sosial.

Hal itulah yang ditemukan oleh para peneliti Hungaria yang melakukan penelitian untuk menjawab pertanyaan mengapa anjing bisa menjadi sahabat baik manusia sejak ribuan tahun lalu.

Seperti dilansir Daily Mail pada Kamis (20/2), penelitian yang dilakukan dengan cara membandingkan otak manusia dengan otak anjing tersebut menemukan bahwa keduanya memiliki lokasi khusus bagi suara di otaknya. Hal itulah yang membuat anjing bisa menangkap emosi melalui suara dengan cara yang sama seperti manusia.

"Anjing dan manusia berbagi lingkungan sosial yang sama," kata pemimpin kelompok peneliti Hungaria, Attila Andics.

Hal itu pula lah yang membuat anjing memiliki mekanisme otak yang sama dalam memproses informasi sosial yang ditangkap.

"Temuan kita menunjukkan bahwa mereka (anjing) juga menggunakan mekanisme otak yang sama (dengan manusia) untuk memproses informasi sosial," jelasnya.

"Ini mungkin mendukung keberhasilan komunikasi vokal antara keduanya," lanjutnya.

Dalam penelitiannya, Andics dan para mahasiswa melatih 11 anjing untuk berbaring diam di scanner otak MRI. Penelitian juga melibatkan manusia sebagai partisipan untuk melakukan scanning otak. Andics menyebut bahwa dalam penelitian dilakukan percobaan neuroimaging baik pada partisipan anjing ataupun manusia. Hal tersebut adalah sesuatu yang mungkin belum pernah dilakukan sebelumnya.

Para peneliti menangkap aktifitas otak anjing dan otak manusia ketika diperdengarkan 200 suara. Suara yang diperdengarkan adalah suara anjing ataupun manusia, mulai dari rengekan atau tangisan hingga suara gonggongan atau tawa bahagia.

"Metode ini memberikan secara total cara baru untuk melakukan investigasi proses neural pada anjing," jelas Andics.

Hasil penelitian menemukan bahwa otak anjing dan otak manusia merangkum suara yang ditangkap pada lokasi yang sama di otak.

Namun tetap saja, anjing lebih kuat memberikan respon pada suara anjing lain. Manusia juga lebih kuat memberikan respon pada suara manusia lain. Akan tetapi, baik anjing dan manusia memiliki kesamaan cara dalam bereaksi terhadap suara spesies lain (Anjing terhadap manusia dan manusia terhadap anjing).

"Akhirnya kita mulai memahami bagaimana teman terbaik kita (anjing) melihat kita dan bernavigasi dalam lingkungan sosial kita," jelasnya.

Lokasi khusus bagi suara yang berada di dalam otak anjing tersebut diperkirakan telah berevolusi sejak 100 juta tahun yang lalu.

Para ilmuan memprediksi bahwa anjing pertama kali dijinakkan oleh manusia sekitar 32 ribu tahun yang lalu, yakni pada jaman es di Eropa. Bukti genetik menemukan bahwa serigala yang merupakan nenek moyang anjing saat ini telah dijinakkan oleh manusia pembutu dan pengumpul.[wid] 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA