Ternyata Duet Jokowi-JK Diserahkan pada Mega

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Senin, 27 Januari 2014, 13:34 WIB
Ternyata Duet Jokowi-JK Diserahkan pada Mega
rmol news logo Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla terus digadang-gadang sebagai sosok yang diperhitungkan pada Pemilihan Presiden 2014 mendatang. Bahkan, kalau berpasangan dengan Joko Widodo, duet tersebut diyakini bakal menang.

"Pak, menurut survei, kalau Jokowi duet dengan JK, langsung menang. Bagaimana? Apakah anda terbuka dengan hasil itu?" tanya moderator yang merupakan seorang presenter televisi dalam acara "Standard Chartered Global Research Briefing 2014" di Hotel JW Marriot bilangan Kuningan Jakarta Selatan, Senin (27/1).

Dalam kesempatan tersebut, mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar yang akrab disapa JK ini santai menanggapi. Menurutnya, hasil semua survei boleh sama jika menduetkan pasangan Jokowi dan JK akan memperoleh kemenangn telak di Pilpres.  Tetapi, semua itu harus diserahkan kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Hasil survei boleh sama. Tapi penentu konstelasi pada 2014 ini Bu Mega, bukan Golkar, Demokrat dan Gerindra," tandas Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) ini.

Saat ditanya mengenai Jokowi, menurut JK, tentu Gubernur DKI Jakarta tersebut akan mengikuti ideologi dan asas yang berlaku di partainya, yaitu PDIP. Karena itu lagi-lagi, semua tergantung Megawati, yang hingga ini tidak ada yang mengetahui bagaimana pandangannya.

"Tak ada yang mengetahui bagaimana pandangan Bu Mega hingga hari ini. Mungkin di akhir-akhir menjelang pemilu saat Bu Mega mengungkapkannya sendiri," imbuh Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia ini.

Sementara mengenai kandidat pencapresan, JK menilai itu sangat tergantung perolehan suara di Pemilu Legislatif. Partai pengusung capres harus bisa melewati ambang batas presidential threshold, yaitu memiliki 20 persen kursi di DPR atau 25 persen suara sah nasional.

Sehingga, hanya ada dua partai yang bisa mencapainya dan kemungkinan akan ada dua atau maksimal tiga capres. Sementara partai menengah cenderung mengikuti dan memilih berkoalisi. "Partai menengah berkoalisi, kemungkinan untuk capres ada dua pasang atau maksimal tiga calon," demikian JK, yang paparannya mendapat sambutan hangat dari hadirin. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA